Dalam suatu masa
Aku duduk terdiam terpaku
Menatap kesenangan orang lain
Aku iri Tuhan
Aku ingin menggapainya jua
Tetapi dengan apa ?
Bahkan aku tak dapat tertawa riang seperti mereka
Di masa yang lain
Aku masih terdiam dan terpaku
Menatap ejekan orang lain
Aku marah Tuhan
Aku ingin membalasnya jua
Tetapi dengan apa ?
Bahkan aku hanya punya tubuh
Satu-satunya hiasan yang Kau beri
Rasa iri itu menggodaku
Marah itu menamparku
Aku tenggelam dalam jurang ketiadaan materi
Namun Aku terus berjuang dalam doa
Ketika iri dan marah menjadi semangat
Aku tahu iblis berbisik keras di telingaku
Aku sadar mereka sedang tertawa
Namun hidup adalah misteri
Ketika semangat itu membawa hidup
Pada masa dimana doa dan harapan
Adalah tempat kini aku bersandar
Suatu ketika Iblis berkata
Bukankah kesenangan itu dariku ?
Akulah langkahmu ?
Dan akulah petunjukmu ?
Aku hanya tertawa
Berkata padanya dengan lantang
‘Bukankah Tuhan adalan penciptamu ?’
‘Dan api adalah asalmu ?’
'Sedangkan kami''
Tercipta dari cahaya ilahi
Harapan dan kasih sayang Tuhan
Itulah yang tak kau mengerti
Wahai iblis sang pemberi semangat