Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah sepatutnya pemerintah Republik Indonesia meneladani Rosululloh SAW dalam mengelola anggaran.
Rosululloh tidak pernah "memikirkan" apalagi "mementingkan" dirinya sendiri dalam mengelola anggaran negara.
Kesejahteraan ummat selalu beliau utamakan, karena dengan mengutamakan kepentingan ummat niscaya akan muncul "kebarokahan".
Hal tersebutlah yang tidak disadari pemerintah saat ini.Pemerintah tidak akan mengalami defisit jika dalam pengelolaan anggaran benar-benar serius untuk menyejahterakan rakyat dan bukan karena "aji mumpung".
Peringatan Isro' Mi'roj, Maulid Nabi dan Nuzulul Qur'an adalah 3 peristiwa yang selalu diperingati secara resmi oleh pemerintah dan setiap memperingati 3 peristiwa tersebut selalu disertai ajakan atau himbauan untuk mencontoh atau menauladani Rosululloh dalam setiap kehidupan.
Namun pada kenyataannya korupsi semakin menggurita.Hal ini menandakan jika "peringatan" tersebut tidak "diperingati" secara serius atau memang sengaja "diperingati" untuk menghabiskan anggaran yang sudah disiapkan.
Sangat tidak masuk akal jika negara Indonesia yang dianugerahi kekayaan alam berlimpah dapat mengalami defisit sehingga anggaran terhadap 86 kementerian dan lembaga terpaksa dipotong hingga mencapai Rp.100 triliun.
Pemotongan anggaran terpaksa dilakukan agar program-program pemerintah dapat berjalan meskipun tidak optimal dalam pelaksanaannya dan Lembaga kepresidenan merupakan lembaga yang paling patut dipangkas anggarannya, hal tersebut sangat penting karena akan menjadi contoh bagi kementerian dan lembaga yang berada dibawahnya.
Semoga dengan adanya pemotongan anggaran ini pemerintah menjadi sadar untuk tidak menghambur-hamburkan uang negara dan selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat dalam penggunaannya.
Ya ALLOH anugerahkanlah kekuatan dan kemampuan pada para pemimpin kami agar dapat hidup sederhana dan amanah dalam mengelola uang negara.Aamiin.Wallohu A'lam Bishowab.Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H