Sudah menjadi rahasia alam semesta jika Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beragam suku, agama, ras dan berbagai macam golongan.Oleh karenanya rakyat Indonesia tidak perlu lagi diajari masalah kebhinekaan.
Ya, maraknya perbedaan di tanah air bukanlah penghalang bagi terwujudnya persatuan Indonesia karena sejatinya setiap warga negara Indonesia sudah terbiasa menghargai segala macam perbedaan.Oleh karena itu masyarakat Indonesia tak perlu dan tak butuh parade kebhinekaan yang memuakkan.
Adanya kasus penistaan agama yang dilakukan oleh gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama sangatlah disesalkan, karena sebagai seorang pemimpin seharusnya beliau dapat menjadi teladan bagi rakyatnya.Sebagai seorang gubernur, Basuki seharusnya tahu tugas dan kewajiban pokoknya.Tak habis pikir jika manusia sekaliber basuki tak memahami akan tempat dan saat yang tepat ia berbicara. Â
Aparat kepolisian harus bertindak cepat dan profesional dengan mengusut kasus ini secara tuntas agar tidak menimbulkan polemik atau gejolak yang berkepanjangan di tengah masyarakat.Menutup-nutupi atau mengalihkan isu kepada kasus lain adalah tindakan gegabah dan bukan tidak mungkin akan memantik kerusuhan yang berujung pada pecahnya kerukunan dan persatuan.
Tidak satupun manusia di dunia ini yang rela jika agama atau keyakinan yang dianutnya dinistakan oleh orang lain.Oleh karenanya setiap orang harus dapat menahan diri dari ucapan ataupun tindakan yang dapat melukai perasaan orang lain, karena tidak mudah menyembuhkan hati yang terkoyak parah bertubi-tubi.
Semoga ALLOH SWT  memberikan bangsa Indonesia pemimpin yang tidak asal bicara dan peka akan penderitaan rakyatnya yang kesusahan dalam menjalani kehidupan.Ya ALLOH berilah kekuatan, ketegaran dan kesabaran kepada seluruh pemimpin dan aparat penegak hukum kami agar tidak terpengaruh pada tekanan dan dapat menuntaskan kasus penistaan agama secara tuntas dan berkeadilan.Aamiin.WallohuA’lamBIshowab.Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H