Setiap manusia yang tinggal di muka bumi tak pernah meminta ingin menjadi bangsa apa ataupun tinggal di negara mana.Begitu juga dengan kota yang kita tinggali sekarang, suka atau tidak suka kita harus menghargai apapun yang tersedia pada kota tersebut.
Memang jika kita memakai ukuran ideal, setiap manusia pasti menginginkan kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupannya.Namun, hal tersebut tidak akan pernah terwujud jika dalam hati kita tak pernah ada rasa syukur.
Bekasi adalah salah satu kota cerdas meskipun belum sempurna menurut saya.Sebagai orang yang telah tinggal di Bekasi selama hampir 30 tahun, saya sangat merasakan perkembangan Bekasi dengan cukup pesat.Hal tersebut mungkin tidak terlepas dari wilayahnya yang merupakan penyangga ibukota.
Jika ukuran transportasi publik yang baik dikenakan kepada Bekasi, kemungkinan besar hal tersebut masih "jauh panggang dari api".Karena saya akui hal tersebut masihlah buruk dan sayapun masih menggunakan motor untuk berpindah tempat.
Kemacetan yang telah "mewabah" di setiap sudut kota Bekasi menjadi alasan utama saya untuk menggunakan motor ketimbang transportasi publik bila melakukan "sirkulasi". Karena dapat lebih menghemat waktu dan biaya operasional.
Adalah benar jika proses sanitasi ataupun drainase menjadi ukuran penting kota tersebut menjadi kota yang baik atau kota yang cerdas bagi penduduknnya dan Alhamdulillah, saya menyaksikan sendiri pemkot Bekasi telah bekerja keras memperbaiki sanitasi ataupun drainase di beberapa wilayah.
Saya rasa sebagian besar manusia telah mengetahui jika Bekasi adalah salah satu kota yang rutin berlangganan banjir jika setiap musim hujan tiba.Alhamdulillah, setelah mengalami perbaikan drainase banjir di Bekasi mulai berkurang utamanya wilayah Perumnas 3.
Penduduk Bekasi terdiri dari berbagai macam lapisan dan sudah barang tentu tidak semua golongan masyarakat mampu menggunakan teknologi digital untuk menunjang kehidupannya.Insya ALLOH lambat laun masyarakat Bekasi akan melek teknologi dan akan menggunakannya seoptimal mungkin.
Sebagai mitra Ibukota Jakarta, jasa dan perdagangan adalah sektor utama penghasil keuntungan bagi pemerintah dan penduduk kota Bekasi.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan maraknya pusat perbelanjaan maupun toko swalayan.
Saya akui sebutan kota layak huni dan sehat masih belum layak disematkan untuk kota Bekasi.Maraknya kemacetan dan minimnya Ruang Terbuka Hijau menjadi alasan utama mengapa Bekasi belum layak disebut kota cerdas.
Ya, setiap kota memiliki ciri khas dan kekurangan masing-masing dan setiap warga pasti bangga dengan kotanya.Tidak elok rasanya jika kita mencela atau berharap terlalu banyak kepada pemerintah kota.Insya ALLOH kota yang kita tempati akan aman dan nyaman jika kita senantiasa bersyukur dan selalu berbagi kepada sesama penduduk.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat.