Mohon tunggu...
Erwin Siregar
Erwin Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang pemulung di Batam yang hoby menulis dari pengalaman hidup menjadi pemulung di perkotaan Batam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Ada Kemiskinan di Batam!!!

28 Oktober 2010   11:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada kemiskinan di Batam!!!

"Tidak ada kemiskinan di batam" begitu kata seseorang yang baru saya
kenal seminggu yang lalu.Dia mengaku baru 2 tahun tinggal di Batam,
tapi dia sdh bisa mengambil kesimpulan seperti itu.

Sebagai orang yang sdh sejak 1993 tinggal di Batam tentu saja saya
tertarik dengan pernyataan itu.Semula saya menyangka bahwa kesimpulan
itu diambil atas dasar data BPS atau data survey/statistik yg lain ,
tetapi ternyata dia mengambil kesimpulan tsb melalui pengamatan
sekilas.

Dia beralasaan bahwa tidak mungkin orang miskin di Batam ada, karena
kalau ada hanya dalam beberapa minggu dia akan kelaparan, mengingat
tingginya biaya hidup di Batam.UMK di Batam berkisar 1 juta seratus
ribu rupiah dan itu ditetapkan berdasar kebutuhan fisik minimun di
Batam.

Tingginya biaya hidup di Batam tdk memungkinkan orang miskin bertahan
hidup di Batam.Setiap orang perlu makan minimal 2 kali sehari dan
kalau dia makan di warung minimal 10 ribu sekali makan:-)atas dasar
itu dia mengatakan bahwa tidak ada orang miskin di Batam.

"Bagaimana dengan orang2 yang tinggal di ruli/rumah liar?" tanya saya
"O itu bukan orang miskin" tegasnya..."buktinya mereka bisa bayar
listrik swasta/genset, bisa menyekolahkan anaknya dan bisa kredit
motor, bisa membeli air untuk mandi dan membeli air galon untuk minum,
belum lagi kebutuhan lain2" katanya.

Alasan/kajian kawan tsb cukup masuk akal saya...karena memang
demikianlah keseharian yang terjadi di Batam.
"Yang ada di Batam itu bukan kemiskinan, tapi kekumuhan" begitu dia
menambahkan kesimpulannya.

Saya tertarik dengan kesipulan teman tersebut dan lantas mencari data
kemiskinan Batam di internet.Ternyata benar bahwa menurut data tahun
2005, hanya ada 1 persent dari total jumlah penduduk Batam 572 ribu.

Dan tahun 2009 yl walikota mendapat penghargaan Batam sebagai daerah berprestasi dalam hal peningkatan kinerja ekonomi dan kesejahteraanyang dinilai dari indikator seperti pertumbuhan ekonomi Batam yang berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, laju inflasidaerah yang berada dibawah rata-rata nasional dan upaya penurunanangka kemiskinan dan pengangguran.

http://humasbatam.com/2009/11/02/walikota-terima-award-daerah-berprestasi-2009/

Lantas saya bertanya-tanya kepada diri sendiri apakah beda kemiskinan
dengan kekumuhan?Apakah miskin itu identik dengan kumuh dan atau kumuh itu identik dengan
miskin/kemiskinan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun