Mohon tunggu...
Erwin Siregar
Erwin Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang pemulung di Batam yang hoby menulis dari pengalaman hidup menjadi pemulung di perkotaan Batam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemulung Itu Memulung Nama-nama...

28 Oktober 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pemulung itu memulung nama-nama....
(Sisa renungan dari yang tersisih)

Sudah belasan tahun saya menjalani hidup sebagai pemulung di Batam
ini,Rutinitas harian saya adalah mengutip barang apa saja yang tersisa
dan terbuang di tempat sampah.Memasukkan barang kutipan itu ke
keranjang/goni dan selanjutnya memisahkan barang-barang itu  menurut
jenis dan nilai ekonominya...

Besi padat saya kumpulkan pada besi padat , kaleng pada kaleng, alumunium,
kuningan, tembaga, kertas , kardus plastik
dan belasan jenis barang lainnya saya kumpulkan pada
jenisnya masing-masing. Untuk kemudian saya akan jual/timbang kalau
sudah mencapai "quota layak jual" dan hasilnya saya pakai untuk
menjalani hidup sehari-hari....itu kerja saya di Batam sejak 1993...:)

Tapi hari-hari di bulan Mei 2010 ini menjadi lain.Aktifitas memulung
tak bisa saya lakukan sepenuhnya karena ada"job" dadakan yg harus saya
kerjakan selama bulan Mei ini.

Entah nasib apa yang menimpa sehingga saya bisa menjadi salah
seorang petugas sensus penduduk 2010 ini(SP2010).Tugas saya adalah
sebagai kortim(kordinator tim) membawahi 3 PCL(pencacah lapangan) untuk
mensensus penduduk di lingkungan kami.Saya sendiri tinggal di salah
satu pemukiman kumuh di Batam Centre,  dan bersama 3 pcl itu kami
mensensus penduduk yg ada dlm 3 blok sensus yang menjadi tanggung jawab
kami.

Kortim dan PCL -yang dibekali surat tugas-merupakan ujung tombak dalam
keberhasilan SP 2010 yang anggaran nya mencapai 3.3 triliun rupiah(1.5
US dollar per orang/penduduk indonesia).Ada sekitar 700 ribu
PCL di di 6000 kecamatan di 33 provinsi di seluruh Indonesia.Kami harus
memastikan bahwa setiap warga sudah kami data dgn akurat dan tak ada yang tertinggal.
Kortim bertindak untuk dan atas nama BPS(Badan Pusat statistik)sebagai
pimpinan PCL/pencacah dalam pensensusan di blok sensus kami.Seleksi
Kortim  biasanya didapat dari mitra BPS setempat yg terbaik yg mengetahui suatu blok
sensus dan biasanya dipilih dari orang yang berpengalaman sebagai
petugas survey BPS.Saya tidak merasa memiliki 2 kriteria tersebut dan
saya juga tak pernah paham apa yang disebut sbg "parametric statistic or
non parametric" apalagi tentang "teory probabilitas" sehingga saya
sebut adalah sebagai "nasib mujur" ketika saya bisa menjadi kortim dalam SP 2010:)

http://skpd.batamkota.go.id/batamkota/2010/03/03/daftar-nama-nama-petugas-sp-2010-kec-batam-kota-3/

Kami hanya mendapatkan pelatihan 8 jam perhari selama 3 hari berturut2 di awal April yl dengan
honor pelatihan yang setara dengan 200 kg besi atau 300 kg plastik, dan setelah selesai tugas nantinya- dijanjikan honor yg setara dgn 1 ton besi:)

Sensus kali ini cukup njlimet karena Pcl harus mendata setiap penduduk  by
name and by address,tempat dan tanggal dilahirkan, jenis kelamin, suku
bangsa, bahasa sehari2, kemampuan baca tulis, kondisi kesehatan, angka
kematian ibu, bidang pekerjaan, kondisi rumah, penggunaan hp dan internet, dll....Ada sekitar 40 variabel yg harus disurvey pcl.

Selanjutnya form tsb diserahkan kepada saya
sbg kortim untuk saya isi kode tempat tinggal, propinsi, kota, kode
bahasa, kode suku, dan kode lain dengan pensil 2b  agar kelak form itu bisa dibaca scanner.

Seminggu terakhir ini saya terpaksa lembur begadang untuk mengisi kode2 tsb... sering
saya kerjakan hingga larut malam.Karena hidup sehari2 saya adalah sebagai pemulung maka "insting kepemulungan" saya timbul untuk "mengklasifikasikan sesuatu" dan lantas
membandingkannya.Seperti halnya saya mensortir plastik, besi dan kardus
sesuai jenisnya...insting itupun timbul dalam tugas saya sebagai
kortim:)
Ada sekitar 450 form data-bertuliskan rahasia berlogo burung garuda- yg harus saya
koreksi dan beri kode dgn teliti selama sebulan ini.Selama
itu pula entah kenapa saya tertarik dengan nama-nama warga di
tempat kami.
Kami tinggal disuatu pemukiman kumuh di daerah Batam centre.Yang kebanyakan
berprofesi informal sbg pemulung, kuli bangunan, tukang ojek, tukang
parkir, tukang jamu keliling, tukang urut, tukang cuci, pembantu rumah
tangga, pedagang keliling atau buruh pabrik/karyawan PT....penerangan di daerah kami hanya dari genset swasta sehingga listrik hanya aktif mulai jam 6 sore sampai jam 6 pagi dan
rumah2 kebanyakan terbuat dr bahan kayu/triplek seadanya--jauh dari
kriteria semi permanen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun