Mohon tunggu...
Erwin Siregar
Erwin Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang pemulung di Batam yang hoby menulis dari pengalaman hidup menjadi pemulung di perkotaan Batam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asking Donation Prohibited

28 Oktober 2010   11:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

ASKING DONATION PROHIBITED

3 kata dengan huruf kapital tersebut saya temukan pada kartu tanda
anggota keluarga GIRLI yang saya miliki sekitar tahun 1996 silam.
Kartu itu adalah semacam kartu tanda pengenal pengganti KTP.Pemegang
kartu itu haruslah menjadi bagian dari keluarga besar anak jalanan
Indonesia GIRLI di Jogja kala itu.

Proses utnk mendapatkan kartu itu mudah saja, tinggal menghubungi
sekretariat anak jalanan di Jogja yang ketika itu ada di jalan
Alamanda 17 Yk.Kartu itu lumayan dikenal dan diakui ketika itu
sehingga yang menunjukkan kartu anggaota keluarga GIRLI itu orang2 di
Yogjakarta tau bahwa ybs adalah tikyan/anak jalanan/gelandangan yg
tergabung dalam keluarga GIRLI.

Kartu itu berisi data2 ybs pemegang kartu, ada logo becak jogja di
pojok kanan, foto dan tanda tangan ybs serta tanda tangan kepala
keluarga komunitas ketika itu yaitu Mas Harso Susanto dan lantas ada
nomor seri....

saya lumayan bangga memiliki kartu pengenal seperti itu, karena kalau
mengaku sebagai anak GIRLI di Jogja -kalau bergaul dgn anak jalanan
di Jogja, malioboro dan setiap sudut perkotaan jogja yang ada tikyan/
anak jalanannya saya pasti diterima dan diperlakukan dgn hormat,
apalagi kalau mereka tau saya ini adalah "Tikyan Batam" mereka
berpikir bahwa saya banyak duit:-).Karena dari dari cerita yang mereka
dengar cari duit di Batam itu enak:-)

Tikyan adalah sebutan untuk anak jalanan Yogja-Jateng dan
sekitarnya .Tikyan berasal dari kata "sitik tapi lumayan" yang -konon-
berasal dari ungkapan yang lazim dari para copet di Semarang:-)

Karena dulu sekitar 1996-1999 komunitas anak jalanan/pemulung di Batam
bersatu/menjadi bagian dari komunitas Girli di Jogja by Didid
Adidananto, maka saya juga mengeluarkan kartu pengenal sejenis buat
anak jalanan, penyemir sepatu, pengamen, etc untuk anak jalanan Batam.

Yang menarik buat saya adalah tulisan secara samar di kartu itu yang
ditulis secara diagonal dengan huruf kapital:"ASKING DONATION
PROHIBITED"

Kalimat itu sangat menarik hati saya sehingga saya merasa perlu
bertanya ke beberapa staf gIRLi di jogja tentang arti kalimat itu.Yang
tidak saya mengerti terutama kata:"PROHIBITED".Itu sebab saya bertanya
kepada Mas Didid, Mas harso, Mas Kirik, Mbak Yanti, dan beberapa
pendamping lain...

Katanya arti kalimat berbahasa inggris itu adalah:"TIDAK UNTUK DIPAKAI
MEMINTA SUMBANGAN".Mbak Yanti (Theodora Karmayanti) menjelaskan bahwa
tulisan itu sengaja dibuat supaya kartu pengenal/identity card itu
jangan disalahgunakan oleh anak2(tikyan) untuk mengemis/meminta
sumbangan.Supaya anak2 jangan bermental pengemis tapi harus kerja dan
berusaha, entahkah itu menjadi pengamen, penyemir sepatu, pemulung,
atau kerja hal2 di bidang seni di sepanjang Malioboro untuk bekal /
biaya hidupnya sehari2....

Saya sangat tertarik dgn penjelasan Mbak Yanti, Komunitas GiRLi di
Jogja memang sangat dikenal dalam cara nya mendidik dan mendampingi
anak jalanan dengan metode yg agak unik dan lumayan berhasil...dan
didikan nya paling tidak bisa membuat banyak anak jalanan hidup
survive di jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun