Mohon tunggu...
Tupat Tominatasa
Tupat Tominatasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Administrator

Logika dan Rasa Menjadi Deretan Kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat…! Cintamu Melupakan Dakwahmu

17 November 2014   05:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:38 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Cinta itu anugrah. Ya..memang benar..! Cintaitu adalah sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Rasanya…. nikmat tak akan sempurna jikalau tanpa adanya cinta. Hati adalah tempat bersemayamnya cinta, maka jagalah kesucian hatimu agar cintamu itu suci. Hati itu rumahnya dan cinta adalah penghuninya. Rumah itu merupakan cerminan dari penghuninya, jika rumah itu kotor maka penghuninya adalah orang yang kotor,jorok dan malas. Belajarlah mencitai orang lain, karena semakin hati ini belajar mencintai orang lain, maka semakin kita mampu untuk mencintai tuhan”. Itulah yang sering kita diskusikan saat kita duduk bersama sambil ditemani kopi dan makanan-makanan kecil. Senang rasanya ketika aku besdiskusi denganmu sampai-sampai waktu terasa cepat bergulirsehinggasering kalikita baru tersadar kalau pagi telah menyapa ketika suara adzan subuh terdengar sayup-sayup.

Sahabat....

Ketika aku membaca Al-Qur’an suratAn-nisaayat 69 yang memiliki arti “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,yaitu: Nabi-nabi,para shiddiiiqiin,orang-orang yang mati syahid,dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. Rasanya kau adalah sahabatku yang baik , karena kau selalu memberikan nasehat-nasehat untukku dan aku merasa kau adalah orang yang shaleh. Semoga kita termasuk orang-orang yang shaleh. Amiin....

***

Pagi itu adalah pagi yang cerah, semilir angin membelai-belai menyejukkan tubuhku. Namun Tiba-tiba hati ini terasa seperti tersambar petir ketika mendengar kabar dari seorang teman kalau kau mencintai sesorang, bukan karena kau mencintai tapi karena caramu mencintai yang membuatku terkejut. Memang benar katamu kalau hati ini harus belajar mencintai orang lain dan akupun se-iya sekata dengan mu. Tapi yang membuatku tak percaya adalah kau mencitainya dengan cara yang terlarang. Sungguh aku masih tak percaya dengan semua ini.

Sahabat.....

Bukankah mencintai itu harus karena-Nya ?

Bukankah mencintai ituharus sesuai dengan syariat –Nya ?

Bukankah mencintai itu merupakan ibadah kepada-Nya?

Dan bukankah syarat ibadah itu harus mengikuti Rasul -Nya?

Sahabat..... ku yakin engkau tahu tentang semua itu, karena kita pernah duduk dalam satu kelas. Ingatkah engkauwahai sahabat... saat murabbi berkata kepada kita “Janganlah dekati zina...! “Lalu kau berkata padaku “ Sungguh Berzina itu adalah termasuk dosa besar sehingga Allah melarang manusia untuk mendekatinya. Hati-hati di zaman modern ini banyak perbuatan yang mendekati zina seperti menelfon dan ber-sms dengan wanita yang bukan muhrim tanpa ada kepentingan syar’i, janganlah kau sekali-kali mencobanya, sekali mencobamaka candu yang kau rasa”. Namun kini kau malah melakukannya bahkan bukan hanya telepon atau sms saja, tapi kau sering bersama dengan wanita yang bukan mahrammu....

Sahabat...

Selama 4 tahun kita selalu bersama dalam satu kelas. Selama itu pula kita menerima doktrin-doktrin agama yang pada akhirnya kini kita berhasil keluar dengan membawa gelar sarjana islam.Namun semudah itukah kau melupakan perjuanganmu, semangat dakwahmu dan semangat syahidmu hanya karena Cinta. Bukahkah seharusnya cinta itu semakin menguatkan iman kita…?

Ingatkah saat dulu kita menerima doktrin tentang iman..? bukankah kita harus beriman kepada uluhiyyah Allah. Artinya kita harus meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya “ilah” yang haq untuk diibadahi tanpa menyekutukannya. Bukankah salah satu makna kata “ilah” adalah Cinta. Seperti dalam fiman Nya “ dan diantara manusia ada yang mennyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencitainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah “ ( Q.S. Al-Baqarah125).

Lalu kenapa kini cintamu malah menjauhkanmu dari dakwah,menjauhkanmu dari Allah...?

Ingatkah dulu kau pernah berkata “ setiap orang pasti memiliki rasa takut mati, namun karena keimanan kepada Allah, umat muslim menjadi cinta mati ”. Bukankah dulu syahid menjadi cita-cita kita...? lalu kau berkata “ dakwah dengan cinta adalah salah satu jalan menuju syahid”. Tapi sadarkahkau sahabat,,,, cinta terlarang mu saat ini bukanlah menuju syahid....!

Sahabat....

Karena rasa cinta pula…. akhirnya aku ingin mengingatkanmu....

Tinggalkanlah cinta terlarangmu....! Tinggalkanlah wanita yang bukan mahrammu hingga ia menjadi halal bagimu…! Dan Menujulah ke cinta sang pencipta ”cinta”..!

Mungkin saat ku katakan kalimat inii,,,, kau hanya akan melihat mataku mengalirkan air mata... tapi tahukah kau kalau itu adalah air mata “cinta”... yaa benar.... itu adalah air mata “Cinta Karena Allah SWT”

Jakarta, 16 November 2014

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun