Kamu, Aku atau Kita bukanlah cahaya
Hanya sekedar kaca
Hanya perantara
Atas pesan dan kuasa Nya
Bila cahaya milik tuhan
Dan kaca adalah kita
Sanggupkah kita menyerap cahaya-Nya
Lalu memancarkannya
Ahh..
Kaca ini terlalu kotor
Bernoda hati yang dengki
Prasangka yang tiada henti
Dan mulut yang selalu mencaci
Maafkan aku duhai pemilik cahaya
Harapku...
Noda ini hilang bersama pujian merdu agungku
Luntur diwaktu sujudku
Lalu bersinar bersama laku baikku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!