Mohon tunggu...
Tupat Tominatasa
Tupat Tominatasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Administrator

Logika dan Rasa Menjadi Deretan Kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan, Mengajarkan Cinta

30 Mei 2021   20:27 Diperbarui: 30 Mei 2021   22:40 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Tupat Tominatasa

Bila gelap menyelimuti awan yang sedang berlarian
Rintihan tetes hujan mulai terdengar pelan
Dedaunan mulai bergandeng ber-uluran tangan
Memeluk burung-burang kecil yang sedang mengeluh kedinginan

Bila hujan mulai membesar
Rasa iri memancar bagai mercusuar
Pada hujan yang rela berkorban
Demi cintanya pada bumi yang terhampar

Hujan...
Cintamu tinggi di atas awan
Demi cinta kau rela jatuh dalam hamparan bumi yang gersang
Sementara aku, di teras ini berangan
Pada siapa cintaku harus dijatuh kan??

Entahlah.!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun