Mohon tunggu...
Rozi Hariansyah
Rozi Hariansyah Mohon Tunggu... -

Aktif sebagai informan kehidupanmu.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Aktifis Galau (Bag.1)

20 Januari 2015   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

AKTIFIS GALAU (Bag.1)

Oleh: Rozi H.

“Menjadi aktifis selalu sulit yah?”- ungkap Pepe pada Jek. Pepe, mahasiswa semester dua bertahun-tahun lamanya dengan demonstrasi adalah hobinya, titip absen kuliah ialah jagonya, merayu perempuan adalah kelemahannya, sedang meratapi dan mengutuki dirinya di depan kawan baiknya Jek. Jek sebagai patner sehidup sepatungan sehari-harinya ini juga sedang gundah, Bagaimana tidak, Jek habis diputusi oleh pacarnya, baru tadi malam ia di hubungi via sms, bahwa kekasihnya menginginkan hubungan mereka berakhir. Secara fisik Jek memang bukan orang yang spesial, kecuali memang hobi mengutang martabak spesial di tukang jualan sekitar terminal Pasar minggu dekat kosannya disana.
Jek membaca sms alasan ia diputusi :

Jek’s girlfriend >>

Sayang……….KITA PUTUS!!!! (R)

(R) <

Maksudnya??? Kamu kok ngomong apa? Kamu bejanda, eh bercanda kan?

Jek’s girlfriend>> (R)

Makanya…..Beli Kalender!!!

(D) <

HAHH? (baca: mangap)

Alasan pacarnya, katanya ia kurang perduli sama pacarnya, tanggal ulang tahun lupa, tanggal jadian lupa, tanggal janjian nge-date pun lupa, padahal memang ini memang ulah Pepe, andai saja Pepe tidak merobek kalendernya buat alasan “bungkus kado ulang tahun gebetannya”, pasti jek tidak akan selalu lupa.
“Coy, jangan diam aja, jadi aktifis memang sulit yah?”-tanya Pepe sambil menghisap kreteknya. “Sayang, kenapa kamu meninggalkan aku….”-jawab Jek dengan gak nyambung. “Ah lo ngomong apa si”?- kaget Pepe hingga salah memasukkan kreteknya ke lubang hidung.
Jek pun tahu, masalah Pepe ialah masalah ia juga, itulah alasan Jek putus sama pacarnya, karena sering aktif di organisasi dan selalu demo bareng Pepe dan dengan teman-temannya yang lain. Jek selalu lupa dengan kesibukan lainnya, padahal sebelum ia aktif berorganisasi, ia mahasiswa yang peduli dengan pacarnya. Namun apalah daya, setelah mengenal organisasi mahasiswa yang hobi demo, di pikirannya hanya demo, narikin orang ikut demo,buat tulisan berbau demo, hobi diskusi untuk demo, bahkan sekarang lebih rajin nonton acara televisi pagi-pagi dimana Chef Farah Quinn sedang demo masak di dapur.
Begitupula dengan Pepe, masalah ia bahkan dibilang lebih serius. Berkebalikan dengan masalah Jek, Pepe menganggap selama dia menjadi aktifis mahasiswa, tak satupun mahasiswi yang ia dapat, ia memang lemah bila berbicara dengan perempuan, keras di depan barisan polisi namun lemah di depan perempuan yang ditaksirnya. Baginya, karena sering menjadi aktifislah, ia tak bisa mengolah kata untuk berbicara yang lembut-lembut depan perempuan, pernah ketika ia bertemu perempuan yang ditaksirnya dan Pepe berusaha merayunya:

Pepe : “hai, kamu lagi apa? kamu tahu ga, pemerintah sekarang naikkin harga bbm, harga barang-barang pokok semakin mahal,kita ini mahasiswa, marilah bergerak untuk melawan, kalau kita diam saja, kita sama saja pengkhianat!! hidup rakyat, hidup mahasiswa!!!”

Si Cewek : Haaaaaa??? (baca: mangap).

Pepe tidak sadar, ia tidak sedang berada di lapangan, ia di depan perempuan yang ditaksir, kontan perempuan yang di depannya itu malah kabur dan menangis sepanjang pelariannya, merasa bersalah karena ikut berdosa tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kebijakan kenaikan harga bbm. Pepe hanya bisa melongo, melihat kejadian itu.
Jek pun akhirnya buka suara- “ah kau Pep, aku tahu masalahmu apa!”“aku juga tahu masalahmu apa!- sahut Pepe. (bersambung)*


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun