Mohon tunggu...
Rozi Hariansyah
Rozi Hariansyah Mohon Tunggu... -

Aktif sebagai informan kehidupanmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih mau menggaruk?

20 Januari 2015   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih mau menggaruk?

‘Sudahlah, lama-lama gw eneg liat lau garuk-garuk selangkangan melulu.’ Jodi mengutuki kawan satu Kosannya Iman, sedangkan yang dikutuk sedang asyik menggaruk-garuk sambil mengekpresikan wajah yang menyebalkan menurut Jodi. Begitulah pemandangan yang sering Jodi liat selama numpang di kosan Iman, padahal Jodi tahu hobi aneh yang sering dilakukan kawannya tersebut. Di dalam kekesalannya yang bertubi-tubi tersebut, Jodi mengingat-ngingat peristiwa yang pernah dirasa sangat ‘memalukan dirinya akibat ulah temannya’, sembari mencari cara untuk menghentikan hobi yang membahayakan pengguna mata yang melihatnya.

Pernah dalam suatu rapat persiapan acara lintas fakultas-kampus, Iman dan Jodi dipercaya oleh Kepala jurusan untuk mewakili fakultasnya dan memimpin rapat tersebut. Saat memulai rapat, Iman dipercaya untuk membuka rapat persiapan tersebut. Ada perasaan yang tidak enak membayangi Jodi, lalu benar saja, Selagi membuka rapat tanpa sadar Iman dengan semangat empat-lima memulai hobinya, peserta rapat hanya bisa mesem, tetapi Jodi asem melihat ulah temannya tersebut, rapat pun diisi dengan melongo-nya wajah Jodi.

Adalagi saat mereka berdua pernah nyasar di suatu tempat, mungkin ini sedikit membuat Jodi ngakak. Jodi dan Iman sedang mencari sebuah alamat, tanpa sadar mereka malah sudah terlalu jauh dari alamat yang mereka tuju. Maka mereka memiliki inisiatif untuk bertanya pada seseorang yang kebetulan seorang perempuan. Iman pun melangkah mendekati perempuan tersebut, namun saat Iman sedang bertanya, kekhawatiran Jodi pun menjadi kenyataan, sadar ada yang tidak beres dengan salah satu posisi tangan Iman, Jodi pun menginjak-injak kaki Iman sambil berbisik ‘Coy, tangan lau…tuh!’. Perempuan yang sedang diajak berbicara dengan Iman refleks menundukan kepala melihat posisi tangan yang dimaksud, merasa dalam kondisi yang berbahaya, perempuan itu langsung mendaratkan tamparan di pipi sebelah kanan Iman, Iman pun hanya meringis, ‘kurang ajar, gak sopan!-sungut perempuan itu sambil menjauh. Jodi pun hanya tertawa ngakak melihat Iman mengelus-elus pipi kanannya, sedangkan tangan kirinya tentunya masih asyik melanjutkan hobinya tersebut tanpa ia sadari.

Jodi masih memikirkan cara untuk menjahili Iman sekaligus memberi efek jera pada hobi-yang-tak-disadarinya-tersebut. Jodi pun melangkah keluarKosan untuk membeli makan. Sesampainya Jodi kembali ke Kosan dengan dua nasi bungkus, Iman yang melihat ada makanan gratis, langsung menyambar nasi bungkus yang dibawa Jodi, ‘tahu aje gw lagi laper, buat gue yak’- sembari membuka satu nasi bungkus dengan lauk-pauk dan sambal yang banyak, tanpa basa-basi dengan menggunakan tangannya langsung, Iman langsung melahapnya. Tidak sampai lima menit nasi itu sudah habis. Jodi pun mulai ngikik, dan benar saja, sepuluh menit kemudian Iman gelisah merasakan panas di ‘bawah perutnya’ dan berlari 'kepanasan' menuju kamar mandi. Strategi Jodi berhasil, mungkin untuk sementara waktu, Iman tidak akan melakukan hobinya kembali, mengingat ‘sisa-sambal’ di tangannya yang belum dicuci.*

*Cerita ini hanya imaginasi yang dibuat berdasarkan kenyataan, adapun nama yang dipakai, hanya fiktif dan unsur ketidaksengajaan (RH).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun