Mohon tunggu...
Akhmad
Akhmad Mohon Tunggu... Buruh - Sanusi

Saya hobi belajar jaringan internet dan website saya tuangkan di http://mediamasaa.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres Jokowi, Impian dan Harapan Indonesia

18 Maret 2014   17:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Impian dan Harapan Indonesia – Sosok pemimpin yang di harapkan di negeri ini masih jauh dari harapan sudah berapa tahun Indonesia merdeka dan sudah berapa tahun pula era reformasi berjalan namun belum juga menemukan sosok yang mampu di harapkan untuk memimpin negeri ini,sayang di sayang para pengemban tugas dan amanat rakyat silih berganti meduduki posisi kepemerintahan namun justru memanfaatkan kekuasaannya meraup kekayaan untuk keluarga dan dirinya sendiri tidak memperdulikan bahwa tugas atau amanat yang di berikan untuk semua masyarakat dan penduduk negeri ini.

Mengembalikan dan menemukan masa kejayaan suatu Negara memang sangat sulit dan penuh kerikil-kerikil dan batu terjal yang akan menghalangi demi kemajuan Negara itu sendiri,yang paling terpenting harus memiliki sosok pemimpin yang mau mengayomi dan memperhatikan rakyat yang biasa di bilang bahasa kerennya PRO Rakyat,dari atasan sampai bawahan dari pemerintah pusat sampai pemeritah daerah saling sambung menyambung saling mengisi dan berlomba-lomba gotong royong memajukan suatu Negara Indonesia yang lebih baik.

Mengejar impian yang baik harus di miliki sosok pemimpin agar mampu membawa harapan yang indah dan baik di masa yang akan datang,pemimpin yang memili 100 impian bahkan ribuan impian akan memberikan ratusan dan ribuan pemikiran yang cerdas untuk membangun Indonesia kembali menjadi macan Asia,walau untuk mencari sosok pemimpin yang memiliki kriteria jujur amanah dan memiliki pemikiran yang brilian di samping tetap mengutamakan kesejahteraan rakyatnya sangat sulit tetapi harapan masih ada sekian ratus juta penduduk di Indonesia pasti akan di temukan satu sosok yang terbaik dan mampu memimpin negeri ini.

Sebagai penulis berharap dan selalu ingat dengan kata-kata ( Berikan kesempatan api kecil kebaikan menerangi kegelapan yang suatu saat akan terus menyala semakin besar dan hilanglah kegelapan itu menjadi terang benerang ) hal ini yang menjadikan masyarakat Indonesia terus semangat untuk meraih harapan terbaik dan terindah untuk negeri ini.

Seperti di tahun 2014 kali ini lebih tepatnya di bulan Maret negeri ini kembali di goncang politik yang semakin panas menuju ajang Pemilu dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin negeri ini,berita-berita terus simpang siur saling menyudutkan dan saling curiga salaing sindir apakah ini memberikan contoh kepada rakyat negeri ini cara berdemokrasi,padahal mereka semua yang berpolitik berpendidikan tinggi tau mana yang baik dan tidak baik apakah hanya sekedar merebutkan jabatan atau tahta kita semua harus berubah sifat 90 % saling sikut dengan sesama masyarakat Indonesia tidak kan? demokrasi yang damai itu harapan rakyat negeri ini.

Impian dan Harapan trend masa kini dalam menyikapi Pemilu juga pencalonan Capres Jokowi semua masyarakat DKI Jakarta dan seluruh Indonesia harus iklas dan legowo,sosok Jokowi memang sangat di butuhkan untuk negeri ini kesederhanaan bukti kerja saat tugas dan tidak korupsi menjadikan Jokowi menjadi pilihan masyarkat Indonesia,yang terpenting jangan saling menjelekkan belajarlah berdemokrasi yang baik agar negeri ini tetap damai rukun dan kompak jangan mau anda di beli dengan uang,sebagai masyarakat biasa juga harus membantu agar tidak terjadi penyimpangan saat pemilu nanti ada semua pasti sudah paham apabila pemilu sudah dekat pasti yang namanya gerilya untuk mendapatkan pendukung dengan cara yang tidak baik masih saja ada… kalau yang bilang tidak ada itu bohong besar … maka dari itu jangan segan-segan sebagai pemilih menentukan yang terbaik dalam mencari sosok yang bisa membawa Indonesia lebih baik jangan hanya bisanya ikut aja atau orang jawa bilang anut grubyuk ngak ngerti rembuk yang artinya hanya ikut-ikut aja ngak tau dasarnya.

Sumber lengakap di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun