Mohon tunggu...
Perempuan Kedua
Perempuan Kedua Mohon Tunggu... -

Aku perempuan pecinta sambel...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia, Coretanku Untukmu

17 Agustus 2012   00:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:38 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesiaku, selamat pagi!
Wah,ternyata hari ini kamu ulang tahun ya? Atau hari ini adalah hari kemerdekaanmu?
Ya, itulah yang kudengar dari dua puluh lima tahun yang lalu, bahwa 17 agustus adalah hari kemerdekaanmu.
Detik ini di luar sana, pasti sangat banyak orang-orang yang sedang merayakan hari kemerdekaanmu. Seperti saat dulu sewaktu aku masih sekolah, pagi-pagi harus berbaris untuk upacara mengibarkan benderamu, lalu setelah itu sibuk mengikuti permainan yang diadakan oleh sekolahan. Itu dulu, tidak lagi dengan sekarang.

Saat ini posisiku tidak berada di lingkunganmu. Bukan aku kacang lupa sama kulitnya, tapi keadaan ekonomi yang mendorongku untuk meninggalkanmu. Tenang, hanya sementara. Lagipula, aku tidak begitu betah bekerja di negeri orang, dimana di negeri itu adalah negeri yang sangat bebas. Bebas pergaulan dan juga bekerja di rumah majikan yang beda agama. Kau tahu, Indonesiaku, aku sangat sedih. Sedih karena harus bekerja dengan jarak yang sangat jauh dari keluarga dan harus menunggu waktu tiga tahun baru boleh kembali kepadamu juga keluargaku. Tapi kunikmati saja, ku ambil sisi baiknya. Di sini, aku mengambil banyak ilmu. Ilmu tentang wirausaha, kepenulisan dan lain-lain.

Aku tahu, kau sendiri sebenarnya pusing, betulkan?
Melihat banyaknya para pemimpinmu yang kurang tanggung jawab, korupsi dan banyaknya wargamu yang pengangguran, sepertinya kau harus terus semangat. Seperti aku sekarang di sini, harus banyak sabar dan terus berdzikir agar diberi kemudahan oleh Allah.

Indonesiaku, aku tak dapat memberi apa-apa di hari kemerdekaanmu ini. Karena jujur, aku tak menikmatinya. Tapi semoga, kau akan menjadi negara yang lebih baik. Selalu! Semangat!!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun