“Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki....
Melainkan pada ingatan yang di letakkan pada hati masing-masing,pun dalam doa’a yang di panjatkan dalam senyap.....”
Mungkin aku adalah seorang yang paling mengemis dalam mencintai, selalu berharap pada cinta yang hanya berujung pada kehampaan dan ketidakpastian malah mungkin cinta yang tak pernah tau apa jawabannya.
Kembali pada ingatan masa lalu,masa 7 tahun silam di mana masa itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar.Rasa itu muncul tetapi aku belum mengerti apa arti rasa itu hingga seiring berjalannya waktu aku sempat melupakan rasa yang masih mengambang itu.Dan 6 tahun pun beralalu,setelah lama bayangan itu hilang ternyata aku kembali mencarinya dan merindukannya,dan kini pun aku mencoba mencari rasa yang dulu masih belum faham apa artinya.Mungkin kini hanya sekedar mengagumi atau malah lebih dari itu?
Bagaimanakah rasanya mencintai seseorang yang tak jumpa setelah bertahun-tahun lamanya dan kini hanya dapat bersua di foto-foto sosial media.Rumit sebenarnya aku menceritakan kisah cinta yang entah apa namanya ini.
“Fa...Sedih banget sih lu suka sama orang yang inget elu aja nggak”.Ujar teman ku Rianti
“Hahaha...kalau jodoh juga bakal ketemu kok tenang aja”.Balas ku santai
“Lah?Gimana mau jodoh kalau ketemu aja belum pernah ketemu juga pun itu dulu waktu lu masih belum ngerti apa-apa ,kontak-kontakan aja belum pernah,bahkan ngobrol yang hanya 5 detik pun belum pernah???Itu elu ngayal kurang fa...hahaha...Safa,Safa,mending lu cari orang yang bener-bener tulus mencintai lu,yang nyata,yang pernah punya rasa cemburu sama lu,bukan sama orang yang jauh dari angan fa”.Kata Rianti
“Gue nggak tau Ri,gue nggak bisa berharap sama orang lain”.
“Hei helloooo...Fa,Rian itu nyata fa...Dia punya harapan sama lo,dia jelas fa nggak kayak orang itu.Gue tau elu sama dia tetanggaan tapi kalau nggak pernah kontak-kontakan apalagi ketemu mah sama aja bohong.Lagi pula emang lu tau dia udah punya cewek apa belom?Kalau udah punya gimana fa?”.
Pertanyaan seperti itulah yang sering di pertanyakan dalam benak ku juga.Itulah aku mencintai sebuah ketidakpastian,mencintai sebuah bayangan.Entah mengapa dia itu berbeda dan dia memiliki segalanya yang aku inginkan.Pemikirannya yang mendewasa jugalah yang membuat aku terus mengaguminya hingga saat ini,mungkin juga karna faktor umurnya yang lebih tua 2 tahun di atas ku.Dan entah sampai kapan aku terus mengagumi sebuah bayangan.Hanya mampu bersua dalam mimpi,hanya mampu berbicara dalam doa,hanya mampu mentap foto-fotonya di sosial media.
Kalau jodoh kita pasti bertemu entah bagaimana cara Tuhan mempertemukannya
Dalam doa aku selalu berharap,dalam kenangan aku selalu mengenang
Cinta yang entah kapan akan terbalaskan,cinta yang entah kapan terjawab
Aku selalu berharap bayangan itu menjadi nyata
Aku bahkan berharap lebih, bisa menjadi teman hidup mu sampai liang lahat nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H