Siapa yang kau katakan pecundang itu?
Apakah ia, yang berlari sebelum perang usai pada titik penghabisan? Berbalik arah dan berbelok meninggalkan medan dengan parang masih di tangan?
Siapa yang kau katakan pecundang?
Apakah ia, yang hanya dapat bersembunyi bersama kegetiran hati melihat realita yang semakin semrawut untuk dinalar kan. Berteriak dengan simbol-simbol yang jamak di artikan dan mudah di rekayasa.
Siapa yang kau katakan pecundang?
Apakah ia yang bergerak lantang di langkah paling depan. Menyuarakan yang mereka anggap benar. Dengan memberikan kritikan dan terus memberikan kritikan tanpa solusi, tanpa penyelesaian.
Dan siapa yang kau katakan pecundang itu?
Apakah ia yang bergerak dengan ambisi masing-masing. Hidup dan berpola sesuai dengan kehendak pribadi. Serta tak jarang di lampisi dengan laku hedon dan ‘masa bodo’, dan kaku.
Jadi siapa yang kau katakan pecundang itu?
Siapa?
Atau kau lah pecundang itu. yang terdiam ketika di Tanya.
Heh
Kita adalah manusia Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H