Mohon tunggu...
Nurin Nazlah Maulida
Nurin Nazlah Maulida Mohon Tunggu... -

From Situbondo :) I pround with my life to be a success person.. Amiiin..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Caraku Mengenal Agamaku – “Islam”

22 November 2014   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Caraku Mengenal Agamaku – “Islam”

Dari mulai kecil sampai kita menginjak pendidikan TK, SD, SMP, SMA telah diperkenalkan dengan pelajaran agama islam (untuk kita yang islam). Pada saat SD-SMA kita belajar tentang pendidikan agama islam (PAI) dimana disana kita diajarkan secara detail tentang islam, siapa Tuhan kita, Nabi kita, Kitab kita, Malaikat kita dan lain-lainnya.

Kita bisa menyebut islam kita adalah islam turunan. Mengapa turunan ? karena ketika kita lahir, kemudian kita menginjak usia dini, orang tua kita pasti akan mengenalkan siapa Tuhan kita (Allah) dengan cara visual maupun non-visual. Saya masih ingat ketika saya masih TK, pada saat adzan subuh di televisi, saya melihat ada bacaan “Allah” dan saya menanyakan kepada ibu saya siapa “Allah” dan ibu saya pun langsung menjawab “ itu Tuhanmu (Allah)” dan dari situlah ayah saya mengajarkan saya mengaji sejak saya TK dan ketika kedua orang tua saya shalat berjama’ah saya pun juga ikut-ikutan shalat berjama’ah walaupun masih tidak mengerti.

Selain belajar PAI di sekolah, saya juga di Madrasahkan oleh kedua orang tua saya. Di madrasah saya belajar mengaji, ilmu tajwid, fiqh, akidah akhlak, alqur’an hadist dan lain-lainnya untuk mengetahui seluk beluk tentang agama saya sendiri. Pendidikan sekolah memang sangat penting, akan tetapi kita madrasah juga penting, karena itu adalah bagian dari adanya pendidikan.

Seiring dengan berjalannya waktu, ketika saya sudah lulus madrasah, saya belajar lagi di Langgar (surau) dekat rumah saya. Disana saya meneruskan belajar Al-qur’an saya bersama seorang ustad. Saya merasa sangat beruntung sekali memiliki orang tua yang tanggap akan kebutuhan anaknya untuk urusan akhirat. Dari saya belajar PAI di sekolah, Madrasah, Mengaji saya dapat mengetahui bahwa Islam itu memang sangat indah dan ilmu yang saya dapatkan sungguh-sungguh sangat berharga untuk investasi saya kelak.

Agama merupakan ujung tombak dari segalanya. Dengan agama hidup kita bisa selaras dengan apa yang ada. Dengan agama kita tahu mana yang baik dan mana buruk, mana yang dosa mana yang tidak. Tak lupa juga, bahwa Negara kita adalah Negara yang memiliki 6 agama didalamnya, dari sanalah kita harus belajar akaan adanya toleransi antar sesame agama.

-Agamaku Agamaku dan Agamamu Agamamu dan kita memang berbeda, akan tetapi perbedaan itu yang membuat kita untuk saling bertoleransi satu sama lainnya J

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun