Mohon tunggu...
Nurina Elfa Putri
Nurina Elfa Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Keep smile :-D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lilin-lilin

13 Maret 2014   09:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu persatu duri di hati, kian lama kau rasa kian menajam

Satu persatu bau mawar di hati, kian lama kau rasa kianmemudar,

Seperti gelap duniamu, seperti redam suaramu, seperti mati perjalannmu

Kau berhenti, dan getir ujianmu terasa telah berada diujung bendera,

Kau menyerah, dan kau bilang kau kalah!

Kering, kering benar kau rasa padang perjalanan mimpimu,

Kau terasa butuh air, kau butuh seteguk penyegar, dan kau bertahan dalam nuansa saba

Hitam putih raut wajahmu, merasuklah kau dalam alam bawah sadarmu

Kau tahu disana ada cahaya? kau tahu disana ada lentera!

Lilin-lilin dari sang pencahaya, lilin-lilin pemotivasi jiwa?

Siapa? Kau berteriak jua dalam sadar yang tertutup duka

Lilin-lilin yang membesar, lilin-lilin yang tak kau sadari kekuatan sinarnya

Sinar cahaya dari-Nya, percikan api hangat dari-Nya

Mendekatlah dan kau kan merasa,

Kan ada bahagia dalam setiap lara yang sedang kau rasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun