Mohon tunggu...
Novia Rahayu Utami
Novia Rahayu Utami Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi UIN MALANG angkatan 2012, anak sulung dari 3 bersaudara,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nenek Nakal

9 Desember 2014   17:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tiba-tiba ia memecahkan gelas yang ada di meja kamarnya. Emosi marahnya sangat tinggi hingga tak bisa dikendalikan oleh siapapun. Gara-gara satu permintaan yang tidak dituruti oleh anaknya. Nenek yang berusia 90 tahun ini menangis sendiri karena ia merasa tidak ada yang mengerti keadaan dan keinginannya. Walaupun sudah berusia sangat tua nenek Sri ini masih cerewet dan masih kuat berjalan-jalan di sekeliling rumahnya. Namun terkadang ia juga mempunyai beberapa penyakit yang biasa di derita orang lanjut usia umumnya. Seperti pegal linu, pusing mendadak, kedinginan, meriang, batuk-batuk dll. Penyakit yang wajar tersebut ketika kambuh, nenek Sri menjadi sangat manja kepada anak serta cucu-cucunya.

Suatu saat badan nenek Sri mendadak pegal-pegal semua serta di iringi badan yang panas dingin, walaupun itu sudah biasa namun ia menjadi rewel ketika itu, ia memita di panggilkan seorang dukun pijat A. Kemudian salah satu cucunya telah memanggilkan dukun yang di minta tersebut, setelah selesai di pijat keadaan nenek Sri sudah lumayan membaik dan ia beristirahat, tidur dengan nyenyak dikamarnya. Ketika ia bangun ia memanggil-manggil anaknya dan meminta untuk dipanggilkan dukun pijat lagi. Ketika anaknya mengatakan ia sebelum tidur sudah dipanggilkan dukun pijat. Nenek Sri marah-marah, katanya ia merasa belum di pijat sama sekali. Kemudian anaknya menjelaskan bahwa sebelum tidur nenek Sri sudah di pijat oleh dukun A. tapi nenek Sri tidak percaya dan malah marah-marah, ia meminta di panggilkan dukun pijat B. Dan terpaksa anaknya memanggilkan dukun pijat B.

Ketika dukun pijat B datang, nenek Sri dipijat namun nenek Sri malah memarahi si dukun pijat tersebut karena nenek Sri meminta yang seharusnya datang adalah dukun pijat A. anaknya menjelaskan bahwa tadi nenek Sri meminta untuk memanggilkan dukun pijat B bukan A. tetapi nenek tetap saja membantah dan tetap pada pendiriannya bahwa ia meminta dipanggilkan dukun A. akhirnya dukun pijat B diusir oleh nenek Sri.

Anaknya serta cucu-cucunya merasa tidak enak hati dengan dukun tersebut. kemudian membuat kesepakatan untuk tidak menuruti kemauan si nenek. Ketika nenek Sri merengek meminta di panggilkan dukun C anak serta cucu-cucunya tidak merespon. Akhrinya nenek marah-marah sambal menangis dengan memecahkan gelas yang ada di meja kamarnya. Nenek Sri berteriak-teriak dan mengatakan “AKU HANYA INGIN DIPERHATIKAN”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun