Mohon tunggu...
Novia Rahayu Utami
Novia Rahayu Utami Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi UIN MALANG angkatan 2012, anak sulung dari 3 bersaudara,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Kleptomania… Dan Dia Tau….

23 September 2014   03:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia itu adalah Karmila, seorang gadis alim yang berada di sebuah pondok pesantren. Suatu saat Karmila berada di kamarnya yang ber-nomor 15. Tak sengaja Karmila melihat Sinta. Sinta adalah teman serta tetangga kamarnya yang ber-nomor 18. Saat itu, Sinta sedang melintas di depan kamarnya dengan tergesa-gesa sambil lari-lari kecil dan tengok kanan kiri. Karmila hendak menyapa tapi Sinta sudah terlanjur pergi melewati kamarnya.

Tidak lama kemudian Karmila mendengar tangisan tetangga kamarnya, kemudian Karmila menanyakan sebab apa ia menangis, dan ternyata ia kehiangan jam tangan pemberian teman masa lalunya. Memang jam tangannya sangat unik dan lucu, dan menurutnya itu sangat berharga. Karmila sempat memiliki prasangka buruk pada Sinta. Tapi fikiran tersebut di hilangkannya (karena Karmila tidak mau buruk sangka terlebih dahulu).

Kemudian dua hari kemudian, Karmila lewat di depanKamar nomor 18 (kamar milik Sinta dan kawan-kawannya). Tak sengaja Karmila memergoki Sinta sedang membuka lemari milik teman sekamarya dan pada saat itu ia sedang membuka celengan temannya (memang saat itu kamarnya sedang sepi dan hanya ada Sinta seorang). Kemudian sinta ‘berdehem’ dan celengannya tersebut kemudian langsung di letakkannya kembali. Ketika ditanya Sinta mengelak dengan berbagai alasan. Namun Karmila tidak percaya dengan alasan yang diberikan Sinta, Karmila melihat ekspresi wajahnya yang tidak meyakinkan, terlihat gugup, berkeringat dingin dan agak gemeteran.

Suatu ketika, Karmila ingin membuktikan bahwaSinta itu benar-benar pencuri atau bukan. Setelah Karmila mencari-cari informasi dari teman-temannya ternyata Sinta adalah anak dari seorang pengusaha sukses di suatu Kota besar, uang saku yang di berikan melebihi dari anak-anak yang lainnya. Dari informasi tersebut, Karmila merasa semakin penasaran untuk membuktikan apakah pelaku yang mengambil barang-barang serta uang dari teman-teman pondoknya itu Sinta atau bukan.

Pada hari Minggu, saat sekolah libur dan kegiatan di pondok pesantren juga libur. Karmila mulai melakukan aksinya yakni melakukan pembuktian dengan cara Metode Eksperimen. Saat itu, Karmila mengajak Sinta untuk bermain di kamarnya kemudian menunjukan barang-barangnya yang unik serta lucu, Karmila juga menunjukan kado-kado ulang tahun yang di berikan teman-temannya ketika Karmila ulang tahun(di tahun lalu). Karmila sengaja meninggalkan sinta di dalam kamarnya sendirian dengan izin untuk ke kamar mandi (Karmila tidak pergi kekamar mandi tetapi Karmila mengintip Sinta di sela tembok yang sedikit bolong). Tidak lama, ternyata Sinta mencoba menyembunyikan salah satu barang Karmila yakni gelang berwarna merah agak berkilau. Sinta mencoba menyembunyikannya di saku bajunya sambil melirik kanan kiri dan pada saat itu juga Karmila masuk kedalam kamar dan memergoki Sinta. Karmila langsung merebut gelang tersebut  dan  Sinta  merasa  sangat  ketakutan. Setelah  itu,  Karmila  mengajak ke kamarnya Sinta  dan meminta  dibukakan  lemarinya.  Ternyata  di dalam  lemari  Sinta terdapat  beberapa  barang  teman-temannya  serta  uang yang  telah  dicurinya.  Ketika  ditanya,  barang  tersebut  hanya  disimpan oleh  Sinta dan  uangnya  pun juga hanya  disimpan dan  tidak  dibelikan  apapun.  Dan  akhirnya  pada  saat  itu  juga  Karmila   tau  bahwa  Sinta adalah  seorang  Kleptomania.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun