Mohon tunggu...
Nopiah Wid
Nopiah Wid Mohon Tunggu... -

tak akan ada manusia yang selalu menangis, tak ada manusia yang selalu tersenyum....semua manusia pasti akan menangis dan tersenyum bergantian....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lika-liku Pembantu Rumah Tangga....

9 Juni 2014   20:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:31 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pembantu Rumah Tangga atau bahasa gaulnya di sebut Housemaid adalaha suatu pekerjaan yang tak kalah extrimnya. Mengapa demikian???

Karena, seperti yang kita tahu bagaimana pekerjaan para pembantu rumah tangga. Mereka harus bekerja lebih dari 12 jam bahkan lebih, bisa di bilang mereka bekerja dari matahari belum terbit sampai matahari tenggelam dan jauh tanggelam. Dan seperti yang kita tahu juga, hampir sekian persen warga Indonesia bekerja di luar negeri sebagai Housemaid.

Kebanyakan dari mereka yang bekerja sebagai pembantu seringnya di pandang sebelah mata, bahkan oleh para majikan mereka sendiri tak jarang mereka di hina dan di rendahkan. Bisa di bayangkan, bukan hanya tenaga saja yang mereka korbankan namun hati dan harga diri seringkali di umpatkan demi menghargai seorang majikan dan apalagi kalau bukan demi uang.

memang, tidak semua majikan bersikap buruk dan tak berperi kemanusiaan terhadap para pembantunya. Ada juga mereka yang memperlakukan para pembantunya seperti sahabat bahkan seperti keluarga sendiri, tetapi sebaik apapun majikan apakah ada majikan yang memberi tempat tidur para pembantu dengan fasilitas AC atau mengajak para pembantu makan dalam satu meja?? apabila ada mungkin 1 dari sekian juta majikan. hehe

Kembali kita telisik lagi, mungkin ada tetangga kita, teman kita, saudara kita, keluarga kita atau bahkan kita sendiri yang pernah jadi seorang pembantu rumah tangga. Saya pribadi pernah jadi pembantu rumah tangga, namun belum sampai ke luar negeri....

Mereka yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, memang rata2 kehidupan ekonomi nya bisa di bilang cukup. Bahkan, adapula yang bisa membuat rumah bak istana walau pekerjaan mereka sebagai pembatu. Hebat bukan!!!

Banyak saya bertanya pada teman2, berapa gaji mereka per bulan selama bekerja di luar negeri? Dan jawabanya pun cukup menggiurkan.. gajinya bisa melebihi gaji pegawai kantor .. WAOOO.. siapa pula yang tidak tertarik. ...

Maka tak heran, banyak yang berbondong2 ke luar negeri walaupun menjadi pembantu..Saya tidak pernah memandang sebelah mata pekerjaan sebagai pembantu, karena saya juga dulu mantan pembantu saya juga pernah di hina, pernah di caci, pernah di abaikan sebagai manusia. bahkan para majikan lebih sayang kepada anjingnya dari pada para pembantunya yang melayani mereka 24 jam. sangat mengenaskan bukan??

Kembali lagi dengan para pembantu, mereka bekerja dari pagi bahkan sampai menemui pagi lagi, demi memperbaiki ekonomi, demi mengangkat derajat keluarga, demi bisa menyekolahkan anak, demi bisa menyenangkan orang tua.. dan banyak demi2 yang lain. Sampai2 mereka lupa ini hari apa, mereka lupa hari ini tanggal berapa yang mereka fikirkan bagaimana bisa dapat uang.

Setelah mereka dapat uang,mereka pulang ke kampung masing2, tak sedikit dari mereka yang 180 derajat perubahanya. Dari cara bergaul, dari cara berteman, berpakaian, dan lebih parahnya lagi kebanyakan dari mereka menjadi sombong. Sombong karena merasa banyak uang, pamer kesana kesini dengan gadget ternama dan banyak kesombongan2 yang lain.

Entah apa yang mereka fikirkan, pulang ke kampung halaman dengan cara berpakaian bak artis Hollywood.. rambut pirang bak rambut jagung dan ahh....banyak lagi keanehan2 yang membuat hati miris. Atau mereka hanya ingin memperkenalkan budaya luar negeri pada anak2 kampung atau mereka ingin balas dendam karena perlakuan di luar negeri sana... entah lah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun