Mohon tunggu...
Umi Abidah Fauziyah
Umi Abidah Fauziyah Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa S1 jurusan pengembangan masyarakat islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Desa Kajen

17 November 2014   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14161519381646592509

Pada dasarnya desa kajen terkenal karena adanya makam Syeh Ahmad Mutamakkin, olehnya desa Kajen tidak pernah sepi oleh peziarah, jika semisal sepi, pasti tetap ada pengunjung biarpun hanya beberapa orang saja.

Keturunannya Syeh Ahmad Mutamakkin juga mewarisi sifat kepemimpinan dari Syeh Ahmad Mutamakkin. Olehnya di desa Kajen banyak pesantren yang yang Besar maupun Kecil, di hitung sekitar 75 pesantren yang ada di desa ini, menarik dari desa ini adalah tidak ada sawah sedikpun, padahal biasanya di setiap desa sedikit banyaknya pasti ada sawah yang menjadi sumber kehidupan pada masyarakatnya. Inilah keunikan desa yang bernama Kajen. Lalu bagaimana masyarakat ini bisa berkecukupan? Inilah keajaibannya.” Barokah dari Mbah Mutamakkin” begitu masyarakat ini mengatakannya.

Ternyata bukan hanya barokah tapi juga karena perputaran mata uang yang tidak sedikit setiap harinya, ini di pengaruhi oleh banyaknya santri kajen yang bekebutuhan banyak dan para peziarah yang tidak sedikit. Maka pengaruh Syeh Ahmad Mutamakkin ini sangat luar biasa untuk desa Kajen, maka mereka menyebutnya dengan “BAROKAH”.

Karena Syeh Mutamakkin di anggap Wali. Dan keberadaannya sangat mempengaruhi desa Kajen dari mulai beliu masuk desa ini sampai beliu meninggal. Untuk menghomati beliu di adakan acara tahunan yaitu Haul Syeh Ahmad Mutammakin. Acara ini biasanya menyesuaikan bulan jawa, pada bulan Muharam tanggal 10, acaranya di mulai tanggal 8 Muharam. Yang tidak dapat dihidari dari acara ini adalah banjirnya peziarah, sampai para pedagang pendatang berlomba-lomba untuk berjualan disekitar kajen, bukan hanya kajen, desa tetanggapun ikut mendapat barokahnya.

Acara ini agak mirip dengan sedekah bumi, jika orang tidak tahu, pasti mereka beranggapan ini adalah sedekah bumi. Adanya karnaval di desa ini yang sangat meriah dan banyak mengundang marcing band dari beberapa daerah. Membuat acara yang akan sedekah bumi ini semakin tambah meriah dan menarik orang yang berkunjung ke daerah kajen. Di samping banyak peziarah yang datang dari berbagai daerah, banyak juga para wali santri yang berdatangan untuk menengok anak-anaknya, mungkin kangen, atau memberi uang pada anak-anaknya.

Desa kajen adalah desa santri, yang di mana mayoritas yang brdomisisli di desa kajen banyak anak-anak pondoknya. Daerah kajen adalah daerah yang banyak memberi sesuatu  banget. Kemaren saya pernah wawancara dengan salah satu teman pondok saya, dia mengatakan bahwa selama dia mondok di kajen itu banyak menemukan pengalaman-pengalaman yang sangat banyak sekali,  dia banyak belajar dari yang salah dan yang baik, tapi di sini aku banyak menemukan beragam macam teman, ada yang kocak, baik,dan juga ada yang nakal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun