Mohon tunggu...
Sitoresmi Arineng Tiyas
Sitoresmi Arineng Tiyas Mohon Tunggu... -

sitoresmi arineng tiyas PGMI A 11140015

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dunia anak, Dunia Bermain

24 Mei 2014   14:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang kita tahu, anak kecil selalu erat kaitannya dengan bermain. Bermain seolah olah adalah kehidupan mereka. Iya, itu memang benar. Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Mereka tidak akan pernah bisa dipisahkan dari dunianya. Bermain adalah hal yang memang dibutuhkan oleh anak-anak. bermain bisa digunakan untuk mengembangkan kecerdasan anank-anak. semakin sulit permainan tersebut untuk dipecahkan, maka rasa ingin tahu anak akan semakin besar dan memuncak. tetapi, walaupun bermain adalah dunia anak-anak, tetaplah tidak semua mainan bisa dan baik digunakan oleh anak-anak. kita sebagai orang tua tetap harus memilah dan memilih mainan mana yang baik untuk anak.

Ciri-ciri mainan yang baik untuk anak adalah sebagai berikut:

1.Desain yang mudah dan sederhana

Jadi, saat memilih mainan untuk anak sebaiknya pilihlah dengan desain yang sederhana agar anak tidak kesulitan saat memainkannya dan dia tidak merasa dibatasi untuk mengeluarkan kreatifitasnya

2.Multifungsi (serbaguna)

Mainan yang dipilih sebaiknya juga serbaguna dan multifungsi. Jadinya, mainan tersebut bisa dipakai oleh laki-laki maupun perempuan. Selain itu, mainannya juga bisa dibentuk-bentuk sesuai dengan keinan anak. jadi anak juga bisa melatih kreatifitasnya dengan permainan tersebut

3.Menarik

Anak kecil, identic sekali dengan sesuatu yang lucu, unik, dan menarik. Jadi, usahakan permainan tersbiut juga menarik dan bisa merangsang anak untuk memainkan permainan tersebut.

4.Berukuran besar dan mudah digunakan

Sebaiknya mainan yang dipilih adalah mainan yang berukuran besar, karena akan memudahkan anak untuk memegangnya. Selain itu,biasanya anak yang masih berada pada fase anal, apapun yang ada di depannya atau yang bisa dia jangkau akan dia masukkan ke mulutnya, jadi, untuk menghindari hal tersebut, maka pilihlah mainan yang berukuran besar

5.Awet (tahan lama)

Mainan yang tahan lama contohnya seperti plastisin. Plastisin itu unsurnya lentur, jadi bisa memudahkan anak untuk memainkannya dan bisa melatih kreatifitas anak.

6.Tidak membahayakan anak

Janganlah memilih mainan yang bisa membahayakan anak contohnya cutter, gunting atau benda-benda tajam lainnya.

7.Jika memungkinkan, gunakan alat-alat yang terbuat dari bahan yang murah dan mudah didapat.

Kebanyakan orang tua lebih senang membelikan anaknya mainan yang mahal dan lagsung jadi, padahal anak lebih menyukai mainan sederhana yang dan diciptakan oleh orang tuanya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun