Mohon tunggu...
Sitoresmi Arineng Tiyas
Sitoresmi Arineng Tiyas Mohon Tunggu... -

sitoresmi arineng tiyas PGMI A 11140015

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fungsi PAUD Nggak Cuman Satu

12 Maret 2014   02:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mendidik anak dari usia ini itu memang sangat penting. Kita bisa menanamkan hal-hal yang positif terhadap anak dari usia dini. Seperti yang sudah saya bahas pada artikel saya sebelumnya, bahwa anak usia dini adalah berada pada masa “golden age”. Apa yang mereka lihat itulah yang mereka tiru, children see children do. Pada masa ini juga mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar dan cepat menyerap pengetahuan. Maka alangkah baiknya jika sejak dini mereka sudah diajarkan hal-hal yang positif

Pendidikan anak usia dini tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan hal-hal yang positif kepada anak tapi juga berfungsi sebagai adaptasi, soialisasi, pengembangan, bermain dan ekonomik (Uyu Wahyudin dkk 2011, P.11). Di sekolah PAUD tentunya mereka (AUD) akan berkenalan dengan hal-hal baru. Di sinilah peran pembimbing dan orang tua anak usia dini untuk bagaimana agar mereka bisa melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sendiri.

Lantas bagaimana dengan sosialisasi dan perkembangan anak usia dini? Pada dasarnya anak usia dini sangat menyukai bermain karena di usia mereka, yang ada dalam otaknya hanyalah bermain. Namun, bermain itu sendiri hakikatnya merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya. Melalui  kegiatan bermain anak akan mengeksplor dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri. Dari bermain juga otak mereka akan terbiasa mengeluarkan ide-ide kreatif yang bisa mengembangkan berbagai potensi mereka.

Dalam mengajarkan semua hal terhadap anak usia dini kita harus bisa kreatif dan menarik perhatian mereka. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik itu fisik mapun psikis. Oleh karena itu, jenis kegiatan pembelajaran yang menarik dan asyik hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak. Misalnya bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain Menurut Uyu Wahyudin dan Musbiar Agustin dalam bukunya “Penilaian Perkembangan AUD” bahwa, melalui bermain kita bisa mengajak anak untuk bereksplorasi, menemukan dan mengambil kesimpulan mengenai benda di sekitarnya dengan menggunakan media yang menarik bagi anak.

Lingkungan juga sangat berpengaruh dalam pembelajaran anak usia dini. Terutama design tempat pembelajaran. Sebisa mungkin tempat pembelajaran di design seuai dengan selera anak-anak yang bisa memuat mereka betah dan nyaman saat pembelajaran berlangsung. Design kelas yang penuh dengan benda-benda pastinya akan sangat membantu anak untuk memenuhi rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya.

Dalam kegiatan pembelajaran kita bisa menggunakan apa saja sebagai media pembelajaran, salah satunya adalah alam. Akan lebih baik jika medianya adalah alam sekitar, jadi mereka bisa langsung melihat secara real. Alam memiliki 3 aspek penting untuk perkembangan anak usia dini yaitu: untuk menemukan jati diri secara kolektif, memiliki ruang terluas untuk dieksplorasi dan mengoptimalkan peran pendidik untuk pendampingan anak didiknya.

Pendidikan anak usia dini ini merupakan pendidikan yang terncana untuk anak yang akan sangat menguntungkan pada setiap rentang perkembangannya, karena pendidikan ini dilakukan pada masa golden age yang akan memberikan keuntungan berlipat ganda. Pendidikan ini merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun