Mohon tunggu...
Ghina Rahmatika
Ghina Rahmatika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mom Blogger

Mom Blogger, Minimalist and self development enthusiast, a Moslemah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dimulai dari Rinnai Masak untuk Keluarga Terasa Ringan

8 Desember 2022   17:50 Diperbarui: 8 Desember 2022   18:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masakan rumah adalah separuh nadi dari kehidupan rumah tangga. Masakan yang membuat kita mampu mengenang kehangatan ibu, keakraban suasana di meja makan, serta perwujudan dari ikhtiar ibu untuk menjaga kesehatan keluarga dan kesehatan kantong tentunya.

Menjadi ibu bagi saya sendiri menjadi tombak di mana saya mulai belajar berbagai bumbu dan olahan masakan. Guru saya? Tentu saja suami. Tak dipungkiri, skill memasak suami meski cuma tumisan dan gorengan dan keinginan suami untuk makan masakan rumah, sudah menjadi bekal dasar saya untuk mau memasak.

Teringat betul, seminggu setelah acara pernikahan kami langsung boyong ke Jogja untuk memulai perjalanan rumah tangga. Dengan modal dari resepsi, saya membeli perlengkapan dapur yang esensial. Iya, peralatan dapur dulu yang saya beli, agar saya bisa masak dan memberikan masakan saya untuk suami tercinta.

Punya pasangan dan anak yang mau makan apa saja dan lebih memilih masakan rumahan daripada sering makan di luar tentunya hal yang patut disyukuri. Memasak dua kali sehari pun kini terasa lebih ringan. Apalagi dengan menu simpel kini banyak bertebaran di medsos dan peralatan dapur yang membuat masak terasa ringan.

Tentu saja pilihan untuk kompor jatuh pada kompor Rinnai Indonesia dan rice cooker Miyako ukuran besar. Kedua produk ini jadi pilihan saya karena harganya terjangkau dan kualitasnya pun terjamin. Ibu saya dan Ibu mertua pun memilih menggunakan produk tersebut karena harganya terjangkau dan mudah didapat.

Dimulai dari Rinnai benar-benar membersamai saya mengasah skill memasak dari awal. Hari demi hari di awal pernikahan kami, dapur menjadi tempat yang paling ramai. Sembari ditemani radio, dapur bukan hanya untuk memasak, tapi juga bercengkrama. Suasana pagi terasa benar--benar hidup mendekatkan dua insan yang saling belajar mengenal pribadi masing-masing.

Menciptakan Momen Hangat Bersama Anak saat Memasak

Tak lama kemudian saya hamil dan melahirkan, dapur lagi--lagi menjadi tempat favorit saya dan anak. Dapur jadi tempat saya bergelut membuat mpasi anak, belajar food preparation karena kebetulan dapat warisan kulkas dari guru saya, bahkan di dapur pula saat itu Nahla sempat teriris pisau saat menemani saya food preparation.

Sejak Nahla bayi, saat dia terbangun dan tidak ada saya disampingnya, dia sudah tahu jawabannya, saya pasti sedang di dapur. Mulai sejak bisa merangkak hingga akhirnya bisa berjalan sendiri, dapur jadi tempatnya bertumbuh.

Memiliki anak membuat saya teringat pada masa kecil dulu, saya sering sekali ke dapur menemani ibu memasak. Saya pun ingin mengakrabkan dapur juga pada anak-anak. Ini lho Nak, tempat kamu bisa memberikan makanan sehat yang akan membuatmu merasakan 'rumah' di manapun kamu berada nanti, begitu pikir saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun