Mohon tunggu...
Nathasi Fadhlin
Nathasi Fadhlin Mohon Tunggu... -

Cahaya adalah rumus Tuhan mengajari arti bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empat Teknik Dasar Fotografi

3 April 2012   00:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 6200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik



1.Composition/Angle (sudut pandang)

Untuk menghasilkan foto yang menarik diperlukan keberanian untuk meletakan objek foto tidak selalu ditengah frame kamera. Biasanya para pemula sering terpaku dengan teori-teori yang pernah diketahui. Padahal dengan meletakan objek d ipojok frame juga akan menarik asal dapat menyatu dengan elemen yang ada disekitar objek. Setiap fotografer mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil kondisi/angle, itu semua tergantung dari sense of art dan banyak memotret.

2.Deph of Field (ketajaman)

Seorang fotografer harus dapat menemukan ketajaman objek yang akan dijepretnya. Apakah objek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya objek utama yang fokus sedangkan objek yang lainnya tidak.

3.Exposure (pencahayaan)

Hasil sebuah foto sangat ditentukan oleh pencahayaan yang ada. Foto yang baik adalah foto dengan pencahayaan yang pas, tidak under dan over exposure.

4.Focus (fokus)

Agar foto dapat dilihat dengan enak,objek yang dihasilkan harus fokus. Seorang fotografer harus dibiasakan mengambil foto dalam keadaan under pressure agar matanya terlatih dalam melihat objek secara jernih. Saat sekarang kamera dan lensa sudah dilengkapi dengan fitur AF (Auto Focus) yang dapat membantu fotografer.

Secara kasat mata kerja seorang fotografer tampak seperti datang, memotret lalu pergi. Padahal sesungguhnya kerja di lapangan hanya sepersekian dari kerja total yang dilakukan fotografer. Bagian terbesar dari kerja ini justru dipersiapannya.

Persiapan yang paling mendasr adalah kemampuan teknis. Hal ini tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Perlu waktu beberapa hari sampai bulan untuk menguasai teori fotografi dasr dan juga pengenalan pada alat yang dipakai. Pada pemakian lensa non otofocus, harus ada pembiasan dalam dalam memutar gelang fokus. Ada lensa yang memutar searah jarum jam untuk mendapatkan fokus yang tak terhingga, namun ada yang sebaliknya. Lampu kilat dari dua jenis dengan merek yang samapun sering punya aturan penyetelan yang berbeda. Pendeknya seorang fotografer harus sangat kenal dengan benda-benda yang akan dipakainya. Hal terpenting yang harus diingat adalah kerja, kerja seorang fotografer tidak kenal waktu. Kejadian yang harus dipotret bisa datang kapanpun. Maka, emua peralatan seorang

fotografer juga harus dalam keadaan siap. Kondisi selalu siap ini bisa dicapai kalau seorang jurnalis foto mampu mendisiplinkan diri untuk mengembalikan segala sesuatu pada tempatnya dan pada kondisi terbaiknya.

Maka, akan sangat berguna bagi seorang fotografer untuk datang awal sebelum waktu pemotretan. Ini beguna untuk menjaga-jaga kalau ada sesuatu kekurangan alat yang dibawanya, juga untuk mengetahui segi liputannya. Maka sebuah kalimat yang layak dirijuk adalah “Fotografer datang paling awal dan pulang paling akhir”, adalah kalimat yang harus diterapkan kapanpun.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun