Mohon tunggu...
Natasha Gantina Raila Azwar
Natasha Gantina Raila Azwar Mohon Tunggu... -

always enjoying my life, n do the best for everything

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Hati untuk Ibuku

16 Mei 2011   02:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali kita berjumpa, kau mengenalku, tapi aku tak mengenalmu, kau tersenyum, aku menangis. Pertama kali kau menyentuhku, kau menangis haru, dan aku masih belum mengerti dan belum mengenal siapa dirimu. Tapi kau mampu membuatku hangat dipelukmu. pertemuan kita pun berlanjut hingga aku mulai bisa berbicara, berdiri dan berjalan. tapi situasinya mulai berbeda. Aku memanggilmu dengan sebutan "ibu", bagimu panggilan itu panggilan terindah. ya bukan?. Setelah aku beranjak menjadi anak remaja. Aku mulai membangkang, tangis haru mu aku ubah sesaat menjadi tangis sedih. Seringkali kau dibuat kesal olehku. Semua salahku !! Kau tak pernah semarah itu padaku, kau berhati mulia bu. terkadang kau menyalahi dirimu sendiri jika kau sedang marah. Kau menganggap dirimu tak maksimal merawatku. Kau salah bu, salah besar! Aku yang tak tahu diri. Aku yang bersalah, aku yang tak mampu menangkap apa nasihat terbaik yang kau berikan untukku. maafkan aku :). seandainya bisa kuulang waktu, tak pernah maksud hatiku untuk melukaimu bu. Aku ingin meperbaiki semuanya. Aku ingin jadi seorang anak yang bisa membahagiakanmu. Setelah aku menjadi seorang gadis yang mulai beranjak dari masa remaja ke dewasa seperti saat ini, Aku mulai mengerti, betapa aku amat sangat menyayangimu, tak pernah sedikitpun aku ingin meninggalkan senyumanmu, setiap kali aku mengingat senyumanmu, setiap itu pula aku menangis, dan berharap aku kan selalu melihat senyum cantikmu itu. Bahkan hingga detik inipun, ingin rasanya aku mengabulkan semua keinginanmu padaku, hanya untuk melihat senyum indahmu itu bu. aku amat sangat menyayangimu. Aku ingin bisa seperti dirimu yang pintar menata istana ini. tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Aku ingin bisa seperti dirimu, yang pintar mendapatkan pasangan hidup seperti ayah, seorang ayah yang mampu menjadi imam dalam keluarga dan sangat pantas menjadi panutan anak2nya. Aku ingin bisa setegarmu bu, aku ingin bisa secerdas, se brilliant, secantik dirimu wahai ibuku :) . Aku ingin selalu bisa mengabdikan diriku untukmu, walau nanti ada seseorang yang akan membimbingku, serta keluargaku , ketahuilah, posisimu dihatiku tak akan pernah ada yang menggantikan!! Begitupula dengan ayah.. Kalian akan selalu berada diposisi kedua setelah rasa cintaku pada sang Khaliq. Aku selalu bersyukur pada ALLAH, aku telah dipertemukan dengan kalian disini, didunia ini. Maka doa terbesarku, aku ingin dipertemukan kembali dengan ibu dan ayahku disurgaMu. suatu saat nanti kita akan reuni kembali . meskipun mungkin itu masih jauh, maka dari itu, selama aku bisa, aku akan terus mencoba mebahagiakan ibu dan ayahku disini. ga akan lagi secara sengaja aku membuat kalian kecewa :).. didunia ini :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun