Komunitas Cinta Menulis (KCM) Universitas Bung Hatta Padang
Banyak diantara mahasiswa atau pelajar yang setudy oriented untuk apa disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting seperti berorganisasi, toh saya kuliah untuk belajar dan mendapatkan hasil yang memuaskan, bukan untuk berorganisasi. Mindset seperti itu tidak 100% salah, karena memang salah satu tanggung jawab kita sebagai seorang mahasiswa atau pelajar adalah mencari ilmu dan belajar dengan sungguh-sungguh. Namun, amat disayangkan hidup didunia perkuliahan jika kesibukan dengan hanyalah 4K, yaitu KAMPUS, KANTIN, KOSTAN, KENCAN. Padahal ada begitu banyak ilmu dan hikmah diluar sana, ada banyak peluang yang terhampar, serta berjuta tantangan yang dapat melecutkan potensi terbaik dalam diri.
Pertanyaan awal untuk memulai adalah, Apasih keuntungan saya berorgansasi?” ya, penting sekali manfaat ini diketahui agar kita yakin masuk sebuah organsasi. Banyak sekali keuntungan yang kita dapatkan saat mengikuti organisasi intra kampus atau ekstra kampus, diantaranya :
1. Mendapatkan komunitas baru. Di organisasi yang biasanya berkumpul orang berbeda jurusan, asal daerah, karakter dan lain sebagainya membuat kta lebih bijaksana melihat perbedaan, mengasah kecerdasan interpersonal serta memberikan peluang yang luas untuk mendapatkan ilmu, wawasan bahkan peluang rizki. Betapa tidak? Mereka yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda siapa tahu mau diajak kerjasama memperluas jaringan usaha secara bersama.
2. Belajar menjadi pemimpin bijaksana atau pengikut yang setia. Awal masuk kita menjadi anggota biasa di sebuah oragnisasi, mulai beradaptasi dengan kultur organisasi tersebut. Namun ingatlah bahwa organsasi dapat diibaratkan miniatur kehidupan, yang akan mengasah kemampuan kita untuk bersosialisasi di masyarakat kelak. Diduna profesi pun ilmu-ilmu keorganisasian sangat bermanfaat. Mungkin suatu saat kta diamanahkan untuk menjadi leader dalam organisasi tersebut. Maka, ketika kita telah menjadi anggota yang bededikasi tinggi, sangat mudah untuk menjadi pemimpin yang bijaksanadan keteladanan dalam memimpin.
3. Mengetahui dan belajar bagamana menjalin dan bekerja dengan tim, sehingga virus individualistik yang sebenarnya tidak begitu menguntungkan. Prihal tim work akan terasa ketika berorganisasi, dalam hal ini kepemimpinan, komunikasi dan kinerja teritegritas dalam hasil secara sama-sama dapat dinikmati.
Dalam konteks mahasiswa, organsasi internal kampus yang cukup populer dikalangan mahasiswa, seperti BEM, DPM, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan, dll, baik ditingkat fakultas maupun ditingkat Universitas, merupakan satu contoh bentuk wadah mengasah diri, meningkatkan kapasitas, memberdayakan dan menelurkan ide-ide yang kemudian terimplikasi pada kinerja tim secara bersama, namun lain dari pada itu, tidak cukup jika hanya berproses didalam tempurung saja (internal kampus).
Seseorang akan terlihat besar dan kecil jika mereka keluar dari zona “tempurungnya”, dalam hal ini organisasi kampus yang merupakan organisasi BIASA bagi kalangan aktivis, namun luar biasa bagi kalangan mahasiswa SARTIFIKAT Oriented, Itu dinilai dari krativitas dan kepekaan dalam menyikapi masalah-masalah (problime solving) dilingkup fakultas khususnya dan masyarakat luar umumnya.
Keluar dari zona “tempurung’ merupakan sesuatu yang menantang, tidak hanya memperkuat mental, intelektualitas atau pun relasi, namun jauh bersubtansi jika ingin meningkatkan diri kearah yang lebih baik.
Padang, 08 januari 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H