Mohon tunggu...
Nadhila Lainuna
Nadhila Lainuna Mohon Tunggu... -

Dream to be a writer | love books, film, read and chocolate | photograpy | hang out | member of English Club and TI in Smanssaboy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kembali [Pulang]

9 Juli 2013   14:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak kutemukan kata yang pantas untuk mengucapkan perpisahan ini pada mu
bagaimanapun perpisahan akan selalu meninggalkan perasaan hilang atau bahkan sakit di hati
tak peduli semanis apapun itu, tak peduli seikhlas apapun itu. nyatanya, perpisahan selalu mampu membubuhkan air mata di akhir paragraf atau sekedar perasaan sesak didalam dada.
jadi, harus bagaimana aku mengucapkan ini pada mu. pada kenangan yang berhasil kita buat dalam beberapa jam, di sudut-sudut jalan, di bawah langit Jogja.

haruskah aku mengurai satu persatu cerita-cerita kita ditempat yang sama ?
mengurai tentang sepi dan gelap nya jalan ring road selatan saat aku bertemu dengan mu, dipayungi sinar bulan yang seadanya. disaksikan ribuan bintang yang hadir. di situ, aku tau ada rasa yang hadir sempurna.
bisakah kita mengulangi hari itu, ketika kita menyamar menjadi mahasiswa UGM dan kesana hanya untuk membuat ku puas melihat tugu fakultas Tekhnik. ketika kita mengambil beberapa gambar di sepanjang jalan Malioboro dan Mataram. ketika kita berbagi minum dari sedotan yang berbeda
aku ingin memiliki hari itu kembali, saat semua terasa begitu indah. saat semua begitu sempurna, cacat tanpa cela. aku ingin merasakan aman nya genggaman tangan mu saat kita melihat konser Sheila On 7 bersama, melompat lebih tinggi bersama. bernyanyi serentak.

Aku harus bagaimana lagi agar semua terlihat normal seperti semula.
atau kata-kata memang jadi tak berguna dihadapan mu. dan semua yang kita lakukan menjadi beku. menjadi abadi.
jadi, maukah kau menemani ku kembali tahun depan ? menjadikan ku bagian dari sebuah kisah yang akan kau rindukan, melihat ku tumbuh selama 4 tahun.
ku harap ini perpisahan yang tidak mengenal kata titik. biar saja koma, tanda seru bahkan tanda tanya. aku tak peduli, karena aku masih ingin menjumpai mu lagi... aku masih ingin kembali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun