Mohon tunggu...
Anna Maria
Anna Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

belajar.. belajar... dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menipukah Yusuf Mansur? Layakkah jadi Pelopor Kebangkitan Ekonomi Islam???

21 Agustus 2013   00:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:03 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelumnya kita harus tahu latar belakang bisnis Yusuf Mansur sebelumnya :

1.Pernah Masuk Penjara 1996, karena utang piutang milyaran, BISNISNYA BANGKRUT

2.Masuk Penjara lagi 1998, jg karena hutang piutang Milyaran, BISNISNYA BANGKRUT

3.Pada 1998 dia mendapatkan ide untuk Menipu ayat Al Baqarah 261, yang dikatakannya

Mendapat harta/Rejeki, padahal ayat itu adalah mendapatkan PAHALA

4.Menipu RUKO sahabtnya 2003

5.Tidak Transparan TTG Laporan Keuangan Sedekahnya (Bandingkan dengan “GERAKAN SEDEKAH ROMBONGAN”)

6.Tidak ada KOMITMEN Biaya2 yang diambil dari HASIL SEDEKAH (Bandingkan dengan “GERAKAN SEDEKAH ROMBONGAN” --- > Tidak serupiah pun dipakai, 100% dikasih ke orang yang berhak mendapat sedekah)

7.CEROBOH, karena mengumpulkan uang sedekah untuk PEMBANGUNAN HOTEL,apa manfaat umat yang berhak mendapat sedekah dari HOTEL? Kepemilikan HOTEL yang tidak jelas, siapa yang berwenang untuk MENGELOLA HOTEL, bagaimana pertanggung jawabannya jika Merugi /bangkrut

8.Berapa bagian Yusuf Mansur jika Hotel Untung?

9.Bagaimana bisa mendapat sedekah tapi biaya Pesantren DAQUnya PULUHAN JUTA RUPIAH?

10.Tidak menjalankan apa yang diajarkan yang Katanya kalo sedekah dapet gantinya puluhan kali..kalo iman kuat HAJAR aja sedekahin semuanya (GRATISIN DONG PESANTRENNYA yg PULUHAN JUTA)

Masihkah Anda menjadikan Yusuf Mansur menjadi Pelopor Kebangkitan Ekonomi Islam? Yang pada akhirnya, KOPERASI lah yang akan dipilih sesuai dengan yang sering saya katakan. Jadi GERAKAN YUSUF MANSUR BUKANLAH HAL BARU, tapi yang jadi persoalan adalah LAYAK gak dia orang yang menjalankannya???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun