Mohon tunggu...
tri murtono
tri murtono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Live must go on...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fenomena Seragam

15 Maret 2013   03:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:45 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apapun seragam hanya sebuah simbul dari sebuah instansi. Entah itu instansi pemerintah ataupun swasta. Seragam hanya untuk menunjukkan kwalitas atau  lebih tepat kepada tujuan yang lebih kepada masyarakat untuk cepat dikenal.

Tetapi maksud tujuan tulisan ini saya muat adalah mengenai kejadian tadi siang setelah saya pulang dari kantor.  Seperti biasa kalau saya ingin memenuhi kebutuhan isi kulkas untuk stok makanan kecil selalu belanja di supermarket ini. Pertama karena sudah dekat dengan rumah saya dan yang kedua saya sudah sangat familiar dengan semua karyawannya.

Setelah selesai memilih semua apa yang saya butuhkan, saya menuju ke kasir untk membayar yang semua saya pilih sambil mendorong trolly belanja. Dan tanpa saya duga ternyata antri. Makhlum kasirnya kan hanya 1 saja. Sambil antri, saya menghitung berapa orang didepan saya.  Dan saya temukan jawabannya tinggal 6 orang lagi.

Semua berjalan dengan tertib seperti biasa sampai orang ke-3 sebelum saya.  Dan setelah orang ke 3 sebelum  saya selesai ada kejadian yang sangat saya sayangkan.

Ibu-ibu 2 orang dengan seragam LINMAS/hijau daun….saya lirik instansinya yang ada dibahu sebelah kanan ternyata dari Dinas Kesehatan. Tanpa mau antri mengambil giliran orang ke 2 sebelum saya.  Ibu-2 yang merasa diambil haknya marah-marah.

“Ibu ini tidak punya sopan santun, antri dong bu….” kata ibu yang diambil gilirannya.

“Saya ini pegawai negeri…saya sibuk..saya belanja ini juga untuk keperluan kantor, saya terburu-2” kata ibu yang pakai seragam.

“Saya ga peduli ibu pegawai negeri atau bukan…dimana-mana kalau antri harus tertib” kata ibu satunya lagi.

“Kamu tidak lihat kalau saya pakai seragam pegawai negeri?”kata ibu yang pakai seragam.

Saya sebagai PNS sangat terpukul dengan omongan ibu yang memakai seragam. Dan akhirnya tanpa membayar belanjaan , saya meninggalkan antrian dan malu kepada ibu-ibu yang mengeroyok ibu yang memakai seragam dengan menyerahkan belanjaan kesalah satu karyawan supermarket.

Saya masih melihat dari luar kegaduhan didalam tanpa ada orang yang menengahi. Ketika sudah berlalu sekitar 5 menit, saya masuk lagi. Dan saya bagai bak pahlawan menggebrak meja kasir. Akhirnya semua diam. Saya mempersilahkan ibu yang diserobot antriannya untuk membayar belanjaan. Lalu tanpa sepatah kata, ibu yang pakai seragam pergi juga dengan menyerahkan belanjaan ke karyawan.

Saya sangat malu dengan kejadian ini. Saya sebagai PNS tidak pernah menggunakan KATA SERAGAM sebagai hal untuk mendapatkan fasilitas. Apalagi fasilitas itu hanya akan merugikan orang lain yang pada khususnya masyarakat kecil. Memang kalau saya tengok di ID Card nya ibu yang pakai seragam sudah punya jabatan. Terbukti dengan latar belakang foto di ID CARD.

Itulah yang ingin saya bagikan kepada teman semua…  MASIH ADA SEBAGAI PNS MENGGUNAKAN SERAGAM SEBAGAI PERISAI UNTUK MENDAPATKAN FASILITAS. Seharusnya sebagai PNS sadar dan tahu diri bahwa kita digaji dari mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun