Mohon tunggu...
Muhimatul Aryani
Muhimatul Aryani Mohon Tunggu... -

nama saya muhimatul aryani tinggal di kota tegal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Baru 2013

13 Agustus 2014   03:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nama : muhimatularyani

Fakultas : fakultas ilmu pendidikan

Jurusan : pg – paud

Tugas essay !

Kurikulum baru 2013

Dalam menyusun kurikulum baru, Muh. Selaku kemendikbud menyatakan menyatakan pihaknya lebih mengutamakan kepentingan para siswa agar lebih menguasai, baru setelah itu penyusunan materi  rancangan kurikulum baru 2013 terus di sosialisasikan dan di uji publik oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud). Rancangan kurikulum baru yang rencananya di terapkan mulai 2013/2014 masih meimbulkan pro dan kontra. pihak yang mendukung kurikulum baru 2013 menyatakan bahwa kurikulum ini memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, dan lebih fokus pada tantangan bangsa, juga tidak memberatkan guru seperti dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang biasa di sebut  KTSP. Akan tetapi bagi pihak yang kontra, mereka menyatakan bahwa kurikulum baru 2013 justru kurang fokus dimana materi  IPA dan IPS menjadi tematik dan pada pelajaran-pelajaran lainya di sekolah dasar, tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak serta tidak di lakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum di terapkan, dan masa sosialisasinya juga terlalu pendek. Mungkin bagi sekolah di daerah perkotaan perubahan kurikulum baru 2013 tidak akan menjadi suatu masalah, namun tidak bagi guru yang bertugas di perbatasan, perubahan kurikulum baru 2013 membutuhkan waktu adaptasi ang cukup lama. Di samping itu kepadatan jumlah mata pelajaran yang eresahkan guru bahasa daerah.

Di yang terjadi berkaitandengan perkembangan dengan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi Indonesia  sendiri sebenarnya telah menglamai perubahan kurikulum sebanyak  11 kali mulai dari kurikulum 1974 (rentjana kurikulum), kurikulum 1950, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1974 (masih menggunakan kurikulum 1968) kurikulum 1975, kurikulum 1984, (CBSA), kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), dan kurikulum 2006, (KTSP). Sebenarnya tujuan dari  perubahan kurikulum itu sendiri intinya untuk memperbaiki sisitem pendidikan di Indonesia agar lebih baik lagi dan bisa mencetak lulusan generasi  muda yang cakap dan unggul juga berprestasi. Karena kurikulum baru 2013 telah di iapkan sedemikian rupa untuk mengantisipasi  perubahan-perubahan terhadap kemungkinan dan juga seni.

Meskipun kebijakan penerapan kurikulum baru 2013 menuai kondisi pro dan kontra di kalangan piranti lembaga pendidikan, namunsebagai pelaksana program tidak usah khawatir karena rencana perubahan darikurikulum tingkat satuan pendidikan atau kita sebut KTSP ke kurikulum baru 2013 sudah di rencanakan secara matang. Pemerintahjuga telah berencana menyusun buku yang di gunakan sebagai acuan kurikulum baru 2013 seperti:

1.Buku siswa (substansi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasa).

2.Buku panduan guru (panduan pelaksana proses pembelajaran dan paduan pengukuran dan penelitian hasil belajar silabus)

3.Dokumen kurikulum (struktur kurikulum, standar kompetensi  lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan pedoman).

Dengandi susunya buku-buku tersebut, bisa menjadi solusi untuk para guru maupun lembaga pendidikan yang masih bingung. Dengan perubahan kurikulum baru 2013 ini di harapkan bisa menjadikan dunia pendidikan di Indonesia akan lebih baik lagi danmampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya berprestasi tetapi memilik kepribadian yang baik.

Sumber

·www.google.co.id

·http://khoiriyatulanifah.blogspot.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun