Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengapa Mudik Saat Idul Fitri?

6 April 2024   06:00 Diperbarui: 6 April 2024   06:27 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Mudik Saat Idul Fitri?

Bagi orang Indonesia, mudik saat Idul Fitri bukan sekadar tradisi, tapi kebutuhan jiwa. Ada magnet tak kasat mata yang menarik kaki kita untuk kembali ke kampung halaman, di mana keluarga dan kenangan indah menanti.

Mudik adalah momen reuni. Bayangkan reuni akbar dengan sanak saudara yang jarang bertemu. Tawa, canda, dan cerita masa kecil mewarnai momen kebersamaan ini. Kerinduan terobati, tali persaudaraan semakin erat.

Mudik adalah momen nostalgia. Kembali ke kampung halaman berarti kembali ke masa kecil, ke rumah tua penuh kenangan. Aroma masakan Ibu, suara tetangga, dan suasana kampung yang familiar membawa ketenangan dan kedamaian.

Mudik adalah momen berbagi. Di kampung halaman, tradisi berbagi masih kental terasa. Kita bisa berbagi makanan, rezeki, dan kebahagiaan dengan tetangga dan orang yang membutuhkan. Kebahagiaan Idul Fitri terasa lebih lengkap saat kita bisa berbagi dengan sesama.

Mudik adalah momen refleksi. Di tengah kesibukan duniawi, mudik menjadi kesempatan untuk menengok diri dan merenungkan perjalanan hidup. Di kampung halaman, kita dikelilingi oleh orang-orang yang mengenal kita sejak kecil. Mereka menjadi cermin yang mengingatkan kita tentang siapa diri kita sebenarnya.

Mudik adalah momen melestarikan tradisi. Tradisi mudik adalah warisan budaya yang harus dilestarikan. Ini adalah cara kita untuk menghormati tradisi leluhur dan menanamkan nilai-nilai kekeluargaan kepada generasi penerus.

Mudik bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan spiritual. Ini adalah momen untuk kembali ke akar, kembali ke keluarga, dan kembali ke diri sendiri.

Mudik adalah esensi Idul Fitri. Tanpa mudik, Idul Fitri terasa hampa. Bagi perantau, mudik adalah hadiah terindah setelah setahun bekerja keras.

Mudik adalah bukti cinta. Cinta kepada keluarga, cinta kepada kampung halaman, dan cinta kepada tradisi.

Mudik adalah tradisi yang tak tergantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun