Jadilah Tuan Penyewa Tempat Abadi - Lahan makam yang semakin sedikit menjadi perwujudan bahwa bumi tak semuda itu. Lahan makam kini menjadi sulit didapat untuk daerah daerah pekotaan. Bahkan untuk mendapatkan 1 makam saja harus merogoh kocek yang cukup dalam. Belum lagi dugaan adanya pungli terhadap lahan makam dikota-kota besar.
Kita sadari bahwa tanah yang kita miliki di dunia tidak akan terbawa sampai ke makam. Yang akan kita tempati sampai masa bumi habis hanyalah 1x2 meter saja dan lebih sedikit. Banyak dari kita masih belum bisa menyadari hal ini. Banyak dari kita berebut masalah tanah yang luasnya berhektar-hektar sampai harus menghilangkan salah seorang nyawa. Bahkan tak sebanding rasanya.
Lahan makam inipun terkadang tidak kita fikirkan saat kita masih hidup memiliki banyak tahah. Asik saja menumpuk-numpuk luas tanah itu. Kadang kita harus kembali meliihat, apa yang akan kita tempati esok? seluas itu kah?. Penulis sangat kagum dengan orang-orang yang mampu mewakafkan tanahnya untuk lahan makam. Iya rela tanahnya yang berhektar itu dijadikan tempat singgah untuk semua orang yang akan abadi didalamnya. Kita bisa bayangkan betapa banyaknya pahala yang akan mereka tuai dari masing-masing inividu yang dimakamkan disana. Ibarat di dunia, kita kos saja berbayar, ini digratiskan, terbayang berapa mulianya orang tersebut.
Banyaknya angka kematian juga memicu semakin sedikitnya lahan pemakaman ditambah dermawan yang makin sedikit mewakafkan tanahnya. Semoga kita mampu mengiklaskan tanah kita sebagai tempat persinggahan abadi dan gratis untuk kaum muslimin. Aamiin
Penulis : Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 28 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H