Khitan, Lakukan Sejak Dini - Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Khitan adalah sunnah bagi laki-laki dan sesuatu yang mulia bagi anak perempuan”. (HR. Ahmad dan al-Baihaqy). Selain itu hadist dari Rasulullah saw : Dari al-Zahri, dia berkata: Rasulullah saw., berkata: “Barang siapa yang masuk Islam maka berkhitanlah, walau sudah besar.
Khitan atau sunatan (sebutan bagi orang di pulau Jawa) merupakan salah satu syariat yang dianjurkan dalam islam. Khitan juga salah satu identitas menjadi seorang muslim sehingga seorang mualaf (orang yang baru masuk islam) walaupun sudah dewasa namun belum berkhitan dianjurkan untuk berkhitan. Hal ini lebih mendekatkan kepada kebersihan, sehingga tidak tertinggal najis ketika membuang hadas kecil.
Khitan menjadi salah satu kewajiban bagi orangtua muslim kepada anaknya. Dengan berkhitan maka syariat islam juga turut disyiarkan. Dalam pelaksanaan khitan yang dianjurkan adalah pelaksanaan khitan tersebut sedangkan perayaan dalam khitan tidak mengapa jika tidak bisa melakukannya.
Lalu kapan waktu yang terbaik untuk berkhitan?
"Sunat bisa untuk semua usia. Dari bayi (umur 3 hari) atau tua, ada pasien berumur 76 tahun. Tetapi paling baik adalah saat bayi, sebelum dia bisa telungkup". ujar ahli saraf dari Rumah Sunatan Indonesia, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS. Usia yang masih bayi memungkinkan pemulihan lebih cepat. Aktivitas saat masih usia bayi pun tidak terlalu banyak sehingga kondisi khitan tidak banyak terganggu oleh aktivitas bayi.
Selain wajib dalam agama, berkhitan juga memili berbagai macam manfaat untuk kesehata, mencegah infeksi saluran kencing, mencegah kanker penis, kesehatan alat reproduksi dan masih banyak yang lainnya. Lebih cepat dilakukan, khitan memawa manfaat besar bagi kesehatan anak.
Hari ini anak penulis akan dikhitan, walau usiannya dibilang tidak tepat sesuai saran dr. Mahdian diatas. Usianya sekarang menginjak 21 bulan, hampir 2 tahun. Kegiatan fisiknya cukup aktif diumur dia yang segitu. Kami sangat menyayangkan kurangnya pengetahuan kami tentang berkhitan saat ia baru lahir. Kami baru memahami dan memiliki pengetahuhan 4 bulan kebelakang tentang baiknya berkhitan sejak bayi. Kami sebagai orang tua mengikuti kebiasaan dari orang tua kami terdahulu, "tunggu agak besar dikitlah, kasihan, kan masih kecil juga ga papa". Padahal dengan lebih cepat berkhitan anak lebih sehat dan saat dia besar tidak cemas lagi masalah berkhitan.
Sahabat pembaca semua, doakan semoga khitanan anak kami hari ini berjalan dengan lancar dan dia tidak merasa sakit yang berlebih. Aamiin.
Penulis : Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 26 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H