Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah? Masalahnya Ada Pada Siapa?

25 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 25 Juni 2023   06:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah? Masalahnya Ada Pada Siapa? - Sampah menjadi masalah yang tak berujung. Dari tahun ketahun sampah terus meningkat. Penanganan perihal sampah ini pun terkesan tidak serius dilakukan. Kalau kita melihat kembali Tempat Pembuangan Akhir sampah seperti gunung es yang menjulang tinggi. Ini gambaran bagaimana sampah tidak bisa kita atasi hanya dengan menumpuknya saja. Belum lagi sampah yang terapung di bantaran sungai maupun pinggiran jalan raya. Lemahnya sangsi bagi pelaku pembuang sampah sembarangan ini menjadi pemicu pelaku pembuang sampah menganggap remeh prilaku tersebut. Malah semakin dibiarkan semakin menjadi-jadi.

Kalau kita melihat kembali kebijakan daerah masing-masing terkait pengelolaan sampah sudah cukup baik. Di kabupaten Pasaman Barat sendiri pemerintah sudah memberi kebijakan untuk membedakan sampah organik dan non organik dan menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Pembedaan sampah ini bukan tanpa tujuan, agar sampah yang dikumpulkan jenis organik bisa diolah menjadi pupuk dan non organik akan didaur ulang menjadi plastik atau kerajinan tangan lainnya. Banyak di daerah lain yang sudah mampu mengelola sampah non organik menjadi barang yang bernilai jual tinggi.

Lalu masalahnya sebenarnya terletak dimana? menurut penulis masalah terbesar sampah ini terletak pada pelakunya. Pembuang sampah sebarangan yang tidak memperhatikan dampak atas perbuatannya menjadi aktor dan dalang masalah sampah yang tak kunjung terselesaikan. Berapa banyak oknum-oknum yang sampai hari ini membuang sampah di kali atau sungai? bahkan kalau kita melewati jalanan yang cukup sepi di bahu jalannya sudah berserakan sampah-sampah rumah tangga. Ini lah cerminan dari buruknya budaya kita dalam membuang sampah sesuai pada tempatnya. 

Apapun cara yang dilakukan oleh pemerintah atau bahkan membakar sampah itu sekalipun tidak serta merta akan menyelesaikan masalah sampah ini. Dibakar 1 tempat, oknum membuang kembali di berbagai tempat, sama saja dan akan sia-sia. Hal yang mendasar perlu diperbaiki adalah memperkuat budaya membuang sampah pada tempatnya. Budaya ini harus terus dipupuk kepada generasi kedepan. Sampah sekecil apapun jangan sampai tercecer bukan pada tempatnya. Kebiasaan baik yang berulang akan menjadi budaya. Perbaiki prilaku oknum, inysa Allah masalah sampah teratasi tanpa perlu dibakar.

Penulis: Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 25 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun