Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gibah? Tolong Jangan Lakukan! Semua Akan Berbalik!

13 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   06:12 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
desain penulis via canva.com

Gibah? Tolong Jangan Lakukan! semua Akan Berbalik! - Al Qur'an surat Al Hujurat ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut: "Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." 

Siapa di dunia ini yang tidak penah di gibah? Atau dibicarakan oleh orang lain? pasti diantara kita pernah mengalami kejadian ini. Baik dilakukan teman kita sendiri atauapun orang lain. Ayat diatas menjadi dasar kita untuk menjauhi perbuatan ini. Sangat gambalang Allah melarang  mencari kesalahan, menceritakan kejelekan dan menggujing antar sesama. Allah sangat melaknan perbuatan tesebut.

Dan ketahuilah pembaca semua. Jika kita membicarakan hal buruk tentang orang lain pasti suatu saat giliran kita yang akan diceritakan oleh orang lain. Pernahkan pembaca semua menyadari hal tersebut. Ingatkah pepatah apa yang kita taman itu lah yang akan kita tuai. Jika kita menanam bibit gibah juga panennya pasti gibah. Tidak mungkin pujian atau sanjungan. Mustahil.

Lalu pernahkan kita berfikir apa manfaat gibah untuk kita? bukankan akan menguras energi yang tidak ada manfaatnya?. Kita menggebu-gebu menceritakan semua kejelekan orang yang kita gibah dengan berbagai macam rangkaian bahasa. Untungnya untuk kita apa? apakah kita disanjung karna itu? atau malah menumbuhkan bibit-bibit kebencian untuk sesama? mari kita renungkan.

Di artikel sebelumnya kita sudah membahas menganai diam. Langkah ini tentu menjadi perlu untuk kita agar dapat terhindar dari prilaku gibah ini. Diam menutup peluang mulut untuk membicarakan orang lain. Lalu bagaimana jika ada yang memancaing? coba abaikan dan cari pembahasan yang menngandung manfaat. 

Berbicaralah sesuai dengan kemampuan sendiri. Jika tidak mahir dengan politik jangan menggunjingkan tentang itu. Jika tidak paham tentang kebijakan pemerintah jangan menjelek-jelekannya. Bebicara yang baik dan menghargai semua orang akan membuat diri menjadi damai. Jika ada yang membicarakan bagaimana? coba untuk bersikap biasa saja dan masa bodoh. Lihat kedamaian akan menghampiri hatimu.

Penulis : Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 13 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun