Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Meracik Kesuksesan di Usia Muda ala Billy Boen

22 Maret 2015   01:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:18 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_374275" align="aligncenter" width="399" caption="Dok. https://c1.staticflickr.com/3/2938/14121989072_2e12a5a861.jpg"][/caption]

“Kalau bisa sukses di usia muda, ngapain harus menunggu tua! Saya rasa tak asing bagi kita mendengar kata-kata ini. Entah itu dari media cetak, eletronik, atau bahkan langsung dari orang lain secara tatap muka.

Nah, ada hal yang ingin saya bagikan kepada pembaca, kebetulan saya baru saja selesai membaca buku Young on Top karya Billy Boen. Buku yang menurut saya sangat cocok untuk semua kalangan, terutama orang-orang yang pengen tahu rahasia sukses anak-anak muda seperti Billy Boen. Selain sukses, muda, dan smart pastinya, dalam buku tersebut Billy berbagi ilmunya kepada khalayak. Apa yang saya dapatkan setelah membaca buku itu? Ada banyak hal yang saya dapatkan, salah satunya adalah bagaimana membangun interpersonal tools, khususnya bagi anak-anak muda yang sering kali sulit atau bahkan belum membentuk kepribadian baiknya untuk menjadi orang sukses. Selain itu, masih banyak hal menarik yang bisa kita dapatkan dari buah tangan Billy Boen. Yang pasti membaca bukunya tidak akan akan membuat kita sedang diajari atau bahkan sampai begitu berat memikirkan maksud dari penyampainnya.

Untuk itu, saya pun dengan senang hati membagikan kepada para pembaca. Dan semoga bisa memberikan asupan energi baru setelah membaca tulisan saya ini. Namun, saya pun tidak ingin mengatakan apa yang saya simpulkan sesuai dengan bacaan saya sesuai dengan buku, oleh sebab itu ada baiknya kalian bisa langsung membaca bukunya apabila sempat dan meteri pun mendukung.

Oke, saya tidak ingin lama-lama megucurkan pikiran saya agar pembahasan ini tidak berlari kemana-mana, takut isi buku dan yang hendak disampaikan tidak sesuai. Saya akan memulai penyampain ini dengan memperkenalkan terlebih dahulu  siapa itu Billy Boen.

Siapa Billy Boen?

[caption id="attachment_374276" align="aligncenter" width="400" caption="Dok. http://yukbisnis.com/"]

1426959875687060083
1426959875687060083
[/caption]

Menurut bacaan yang saya temukan pada bagian “Tentang Penulis”, disana dituliskan bahwa Billy Boen, mendapatkan gelar Bachelor of Science dari Utah State University dalam waktu 2 tahun 8 bulan. Kemudian, setelah itu ia melanjutkan kuliah S2-nya di State University of West Georgia dan menerima gelar Master of Business Administration dalam kurun waktu satu tahun dengan predikat cum laude.

Setelah menuntut ilmu di negeri orang, kemudian Billy Boen pulang ke Indonesia, dan bekerja di PT BercaSportindo, menangani beberapa merek-merek terkenal seperti Nike, Umbro, dan pada tahun 2014 berhasil menciptakan merek League. Ketika usianya 26 tahun, beliau sempat menjabat sebagai General Manager untuk Oakley di seluruh Indonesia, sekaligus dinyatakan sebagai GM termuda di seluruh dunia. Lalu, ketika umur 29 tahun, ia dipercaya untuk memimpin 3 perusahaan di bawah nangungan MRA Group: Hard Rock Cafe Jakarta, Hard Rock Cafe Bali, dan Haagen Dazs, memimpin lima ratus karyawan. Dan sekarang Billy Boen sedang bekerja sama dengan Rudhy Buntaram, menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Jakarta Internasional Management (JIM) dan PT YOT Nusantara.

Itu sekilas data mengenai Billy Boen berdasarkan tulisan yang berada di buku. Mungkin untuk lebih jelasnya, pembaca bisa mencari langsung di internet, atau kalau ada yang sudah kenal dengan beliau, jika ada waktu senggang, mungkin bisa langsung bertemu.

Setelah mengenal sepak terjang kehidupan Billy Boen, saya pun sudah bisa leluasa untuk mengulas kembali wawasan yang saya dapatkan dari hasil pemikiran Billy Boen. Rasanya sudah selayaknya saya memperkenalkan pemikiran anak muda itu, setelah pada bagian awal saya memperkenal dirinya.

Nah, dalam bukunya Young On Top, 35 Kunci Sukses Muda, Billy Boen membeberkan tips atau istilah dia “Tools” membangun jiwa pemuda yang ingin sukses. Saya pun ketika membaca bukunya begitu sangat membantu. Dan saya kemudian menyadari apa yang telah saya lakukan selama ini belum mencirikan pemuda yang ingin sukses. Hal itu juga berangkat dari umur saya yang baru berkepala dua, rasanya masih punya banyak waktu untuk meraih kesuksesan seperti Billy Boen.

Dalam buku Young on Top, beberapa hal yang ia tulis adalah hal-hal terkait bagaimana menciptakan good interpersonal. Buku ini ditulis dalam empat bagian, dan setiap bagiannya terdiri dari beberapa sub bab. Sebanyak 206 halaman, dalam waktu 24 jam, saya berhasil melahap per halamannya hingga tuntas. Selain karena bahasanya yang begitu bersahabat, penyampaiannya memang sangat mudah dipahami. Setiap sub bab-nya pun memiliki keterikatan satu sama lain, jadi rasanya setelah membaca tentang ini, mengundang rasa penasaran saya untuk mengetahui penyampaian berikutnya. Itulah mengapa, tidak aneh kalau saya bisa membaca buku beliau itu dalam waktu yang cukup singkat.

Di samping isinya yang memang sangat menarik, bumbu kata-kata motivasi yang disesuaikan dengan per bab-nya, memberikan energi bagi pembaca, begitu pun saya. Kata-kata yang sering Billy Boen kutip berasal dari beberapa tokoh terkenal seperti Donal Trump, D. A. Benton, Sergey Brin dan masih banyak yang lainnya. Tokoh-tokoh ini menurut saya adalah tokoh yang memang memotivasi Billy dalam berkarir, terlihat sekali nama D.A. Benton setiap per bab-nya tak luput dari teks.

Apa saja isi dalam buku Young on Top?

[caption id="attachment_374277" align="aligncenter" width="500" caption="Dok. http://idbuku.com/"]

1426960051690764768
1426960051690764768
[/caption]

Nah, tiba saatnya bagi saya untuk membahasa isi inti dari buku Billy Boen. Namun, sekali lagi, mungkin jika ada yang sedikit menggajal dalam penyampain saya, semata-mata itu adalah  berasal dari  saya sendiri yang mungkin salah memahaminya. Untuk itu, pembaca bisa membeli bukunya langsung.

Well, buku Young On Top menurut saya pribadi adalah bacaan yang pas buat anak-anak muda yang sedang gencar mengejar kesuksesan. Walaupun saya katakan anak-anak muda, bukan berarti yang tua tidak punya kesempatan. Buku yag menarik tersebut sangat pantas bagi siapa saja dan dari kalangan mana saja. Kita bisa menggali ilmu baru yang mungkin tidak pernah kita dapatkan sebelumnya. Kalau pun sudah ada yang pernah menemukannya, tinggal menyempurnakan dan mengingatkan kembali diri kita, apa dan bagaimana yang mesti kita lakukan dalam menggapai kesuksesan dalam usia muda.

Sesuai dengan bukunya yang terdiri dari empat bagian. Dimana bagian pertama terdiri dari 12 sub bab, yang intinya adalah membicarakan bagaimana membangun interpersonal yang baik pada diri kita. Mungkin kalian bertanya-tanya, apa saja isi pada bagian pertama ini? Ya, saya akan bagikan apa yang dituliskan oleh Billy Boen.

Bagian pertama, 12 bab itu diawali dengan judul “Do What You Love dan Love What You Do, Be Grateful, Healthy Life, Integrity, Dream dan Think Big, Confidence, On Time, open Minded, Respect, Never Give Up, Just Perform, dan terakhir adalah “Be calm, Be Smart”.

Berbeda dengan bagian pertama. Pada bagian kedua ini, saya memahami isinya sebagai alat untuk membangun interaksi dan sosial yang baik kepada sesama. Terdiri dari 13 bab, Billy Boen membocorkan tips menundukkan, mungkin saya sebut saja seperti ego dari diri sendiri maupun kepada orang lain sehingga bisa terjalin keharmonisan dalam bertindak dan jelas bagi interaksi sosial kita. Seperti yang saya pahami, bab ini mungkin lebih difokuskan pada orang-orang yang sedang bergelut dalam dunia kerja, namun tidak menafikan pula bagi kita untuk belajar lebih awal, maksudnya yang belum masuk dunia kerja. Ini pun karena memang berangkat dari pengalaman pribadi Billy Boen yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam dunia bisnis, atau bisa saya sebut dalam perusahaan.

Apa saja pokok pembahasannya? Pertama, dituliskan dengan judul “Speed and Automatic Progress Update Report (APUR), kemudian Detail Oriented, The Big Picture, Positive Thinking, Creativity, Bring Solutions, Not Problems, Don Not Assume, Learn From Mistakes, Make a Lot of Friends, Fair and Objective, Urgent and Important, Show Leadership, dan diakhiri dengan Fight for Your Team. Mungkin pembaca bisa menebak langsung dari judul-judul yang saya tuliskan, apa yang hendak disampaikan penulis.  Apapun itu, jelasnya memang akan berbeda seperti apa. Saya pun menyimpulkan sendiri bahwa pada bab ini saya memahaminya sebagai how to build  a good personality to other. Tapi, saya juga tidak menyatakan pandangan itu tadi benar 100%, selebihnya kembali kepada masing-masing.

Selanjutnya, pada bagian ketiga terdiri dari 9 bab. Saya menyimpulkan bagian ini adalah unsur tambahan yang mesti dibangun dalam diri kita. Nanti pembaca bisa memberikan kesimpulan sendiri, apabila yang saya simpulkan tersebut salah. Ini bbeerapa judul bab-nya: “Extra Mile, Powerful Instinct, Negotiation, Humor, Nowhere to Hide, Constructive Criticism, Humble, Keep Searching, dan kesembilan adalah “Share and Receive”.

Di bagian terakhir—bagian empat—tidak sebanyak sub bab seperti bagian sebelumnya. hanya ada satu judul yakni “Up to You, You Do it”. Kalau boleh saya simpulkan, bagian ini sengaja sebagai penutup dari tulisan Billy Boen untuk mewakili semua tulisan yang telah disampaikannya kepada pembaca. Billy Boen memberikan keleluasaan kita untuk memilih sendiri cara sukses, selain yang sudah ia sampaikan. Dan lebih-lebih apa yang yang sudah ditulisnya dalam buku Young on Top mampu memberi petunjuk kepada pembaca untuk mencari jalan kesuksesan itu. Yang intinya adalah semua dikembalikan kepada kita seperti apa kesuksesan yang kita kehendaki dan seperti apa jalan yang akan kita tempuh untuk meraih itu semua.

Jalan menuju kesuksesan yang mesti dibangun sebagai mahasiswa

Setelah membocorkan isi buku dari Young on Top—semoga pembaca belum lelah membaca tulisan saya—saya pun ingin memberikan pendapat saya berdasarkan bacaan tersebut, yang menurut saya sangat pantas dan cocok dibangun sejak masa muda, terutama bagi teman-teman yang sekarang yang sedang menjalani dunia perkuliahan.

Dari 206 halaman itu, saya pun sangat tertarik sekali untuk membangun interaksi kepada orang baru. Hitung-hitung sebagai alat untuk memperluas jaringan saya nanti ketika sudah usai kuliah. Tulisan yang diberi judul “Make a Lot of Friends,” dijelaskan dengan menarik oleh Billy Boen, yang memang tidak pernah bisa lepas dari sisi kehidupan kita sebagai makhluk sosial.

Apa dan seperti apa membangun itu semua agar mendapatkan teman yang banyak? Satu hal yang patut selalu kita ingat adalah meminta kartu nama orang yang baru kita kenal. Menurut saya, tips yang ditawarkan oleh Billy Boen ini adalah tips baru bagi saya sebagai mahasiswa rantauan. Sebelumnya saya mengira bahwa meminta kartu nama merupakan sesuatu yang sangat privasi atau hanya bagi orang yang berkepentingan saja. Walaupun dalam tulisan yang Billy contohkan adalah dunia perusahaan, saya kira tidak ada salahnya apabila ini pun kita praktekan sendiri ketika bertemu dengan orang-orang baru. Ya, paling tidak kita bisa membangun komunikasi dan apabila pada suatu ketika kita dihadapkan dalam sebuah permasalahan, mungkin saja kita bisa menemukan solusinya dari orang yang baru saja kita kenal. Yang jelas, meinta kartu nama juga menjadi bagian penting membangun relasi dan menambah teman.

Sebagai mahasiswa, untuk urusan yang satu ini bisa menjadi persiapan hebat di masa yang akan datang. Siapa tahu saja setelah kita tamat kuliah, tiba-tiba kita hendak mencari ini dan itu, atau kalau beruntung lagi kita menjadi bagian orang penting di negara, wah bisa-bisa jaringan kita bisa terkumpul dimana-mana. Itu sebabnya yang satu ini jangan sampai kita anggap remeh mengenali orang baru.

Bagaimana mengenal mereka? Untuk jawabannya adalah sering-sering aktif dalam kegiatan apapun. Untuk mahasiswa yang masih segar-segarnya, otak dan tenaga masih sangat mendukung, saya rasa tidak ada alasan untuk sulit melakukan hal yang satu ini. Mengikuti kegiatan dimana-mana agar taraf sosial kita tidak hanya sebatas kampus, fakultas, dan bahkan yang sangat memilukan lagi hanya sebatas teman satu jurusan. Untuk itu, sudah semestinya sebagai mahasiswa agar bergerak aktif membangun jaringan seluas mungkin.

Sepertinya sekian dulu tulisan yang bisa saya bagikan, semoga ada manfaatnya dan lebih bagus lagi jika ini berpengaruh kepada pembaca. Kalau pun ada, sekiranya bisa share kepada yang lain.  Terakhir, saya ingin mengatakan “semoga kita bisa menjadi Billy Boen yang lain, yang mampu memberikan kontribusi bagi negara dan bangsa”.

Dan ingat, kita semua punya kesempatan yang sama seperti Billy Boen untuk sukses. Bagi kaum muda, junjung tinggi hari-harimu dan bersiaplah untuk membangun masa depan dan menemput kesuksesan. Salam Sukses untuk Pemuda Indonesia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun