Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mahasiswa Masih Banyak Alasan, Nih Belajar ala Jurnalis Aja!

30 Maret 2015   13:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:47 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14276950711864688164

[caption id="attachment_375653" align="aligncenter" width="400" caption="Dok. https://kickdahlan.files.wordpress.com"][/caption]

Dengan zaman yang sudah serba canggih, alasan untuk ini dan itu rasanya mesti sedikit dikurangi, terutama dalam mengkap pelajaran di kelas. Kadang alasan yang tak logis kerap menjadi jalan bagi seorang pelajar mencari-cari pembelaan. Padahal, kalau ditelusiri pun itu tidak sama sekali bisa dinyatakan sebuah alasan yang tepat. Alasan ini dan itu pun menjadi sebuah paradigma kebanyakan pelajar masa kini, salah satunya alasan yang kerap terdengar dalam kalangan mahasiswa. Alasan seperti apa yang biasa mahasiswa ungkap?

Dasar saya membuat tulisan ini adalah memberikan sebuah masukan kepada mahasiswa, bahwa kemajuan teknologi yang sekarang memberikan akses lebih selayaknnya tidak patut membuat kita untuk mengeluh. Ketinggalan atau tidak memahami materi yang disampaikan dosen sudah seharusnya dibuang jauh-jauh. Kadang kesalahnya bukan ada pada dosen, melainkan lebih banyak dari mahasiswa. Keadaan ini pun pernah saya alami. Setelah mencari bagaimana mengatasinya, saya pun akhirnya bisa belajar kembali dengan cara yang baru satu ini. Dan yang lebih asyik lagi  ketika saya bisa meneliti ulang apa yang telah dosen sampaikan mengenai mata kuliahan yang bersangkutan.

Bagaimana bisa kita memahami materi yang disampaikan oleh dosen, apabila selama kelas berlangsung yang terjadi malah kita mengantuk. Kita pun juga bisa menemukan mahasiswa yang tertidur pulas, hal ini tidak menutup kemungkinan bisa terjadi saat dosen sedang menerangkan materi. Apakah ini letak masalahnya? Bisa jadi. Saya hendak memberikan titik permasalahan pun berangkat dari sini. Yakni ketika mahasiswa malas mencatat atau bahkan sedikit tidak konsen pada saat perkuliahan berlangsung, cara unik yang biasa dilakukan. Saya pun bmenggunakan cara itu bersama teman-teman dalam menajalani perkuliahan, terlebih lagi mata kuliah yang memiliki sks lebih banyak. Nah, karena sudah menjadi sebuah kebiasaan, kami pun akhirnya tidak lagi menyatakan alasan tidak memahami materi. stau ada yang tidak tahu pembahasan yang diangkat dosen sebelumnya. Karena dengan cara yang satu ini dengan keadaan apapun.

Bagi mahasiswa yang jarang masuk atau berhalangan karena aktif di luar kegiatan kampus, cara yang satu ini bisa dicoba. Terkhusu lagi bagi mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Yang memang paling kerap meninggalkan atau ketinggalan mata kuliah yang diambil. Apalagi kalau sudah berorgnaisasi, bergerak ke sana kemari kadang membuat lupa bahwa kita anak kuliahan. Menyikapi hal demikian, sebetulnya kalau kita hendak memanfaatkan segala kecanggihan yang ada, dari mana pun kita dan dimana pun kita berada, soal mata kuliah yang bersangkutan tetap bisa kita nikmati asalkan bisa membiasakan hal sat ini.

Handphone sebagai media belajar

Jarang sekali kita temukan ada mahasiswa yang tidak memiliki Handphone, malah semua punya benda yang satu ini. Yang membedakan hanya dari tipe yang dimiliki. Soal apapun itu tipenya, tetap Handphone adalah benda canggih yang tak bisa dilepaskan dari tangan manusia. Kita biasanya lebih banyak menggunakan Handphoneuntuk akses sosial media, sehingga membuat kita lupa ada beberapa bagian fitur Handphone yang bisa membantu kita dalam belajar. Facebook, Twitter, Path, Instagram, apapun itu terkadang membuat kita malas melakukan hal yang lain, sibuk pada pada hal-hal itu saja. Terkait dengan mahasiswa, seharusnya mesti cerdas memanfaatkan teknologi yang berkembang. Ini juga menjadi catatan kita dalam menghadapi tantang zaman dan sekaligus bagaimana menyoroti kemajuan teknologi untuk masa depan yang lebih baik lagi.

Nah, salah satu sekian macam teknologi itu adalah Handphone. Dari ragam fitur Handphone, yang bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa adalah recorder. Mengapa? Simple untuk menjawab yang satu ini. Recorderyang etrdapat dalam handphone bisa memberikan jawaban masalah ketinggalan informasi atau mata kuliah dari dosen. Kita bisa dengan leluasa mendapatkan mata kuliah hari itu, meskipun kita tidak hadir, sedang tidak konsen karena ada masalah, atau pun masalah yang lain, Intinya kita sulit menjalani mata kuliah seperti biasanya. Soal yang satu ini, tak perlu khawatir atau risau karena sekarang sudah saatnya kita bisa melakukan apapun untuk tetap bisa belajar. Hanya perlu membuka recorder, langsung bisa merekam segala perkataan dosen dari awal sampai akhir, tanpa ada jejak yang tertinggal.  He-he

Bagi mahasiswa yang memiliki satu Handphone, sebaiknya untuk masalah kartu bisa dilepaskan sementara waktu, selama perkuliahan berlangsung saja. Atau kalau pun tidak mau, Handphone yang digunakan saat merekam, biasakan untuk di-silent agar tidak menggangu perkuliahan. Tetapi alangkah baiknya agar mencopot sim-nya agar rekaman kita terhenti, terutama masalah yang lain. Dengan begitu, hasil rekaman yang kita miliki tidak terputus-putus dan lancar jaya.

Jika mahasiswa ada yang memiliki uang berlebih, alangkah baiknya lagi dengan membeli recorder, bukan melalui handphone. Dengan begitu, hasil recorder kita bisa dalam satu file dan kualitasnya pun akan jauh lebih baik ketimbang handphone. Setelah merekam, kita bisa memindahkannya ke dalam laptop atau bisa langsung mendengarkan rekaman teresbut. Lebih bagus lagi menuliskannya langsung dengan bahasa sendiri setelah mendengarkannya. Sehingga perkuliahan yang sedang kita jalani benar-benar efektif karena selain bisa memperhatikan dalam kelas, kita pun bisa mengulang dan meniliti apa saja yang telah dosen katakan setelah di luar kelas. Ya, bisa saya sebutkan hal ini cara belajar ala Jurnalis. Menarik sekali untuk dicoba karena membuat kita bisa me-resume. Selain itu kita juga bisa memperhatikan setiap ucapan dosen yang terekam. Dengan begitu, kalau pun ada alasan dosen yangberkelik tidak pernah mengungkap ini dan itu, kita bisa mengelurkan senjata ampuh kita, recorder.

Jadi, buat mahasiswa—termasuk saya—seharusnya sudah tidak zaman lagi melontarkan masalah ketinggalan informasi dengan beribu alasan. Karena kalau pun kita tidak melakukannya saat itu juga, kita bisa meminta langsung bantuan teman. Sehingga seperti yang saya katakan di awal, organisasi, kuliah dan pengetahuan pun tetap berjalan. Saya rasa untuk semacam ini tidak hanya bagi mahasiswa saja, tapi juga semua kalangan yang ingin memanfaatkat teknologi. Apalagi yang berkaitan degan pengetahuan, perkataan para pakar yang terbingkai dalam recorder rasanya memberikan kontribusi besar bagi kita di masa akan datang. Untuk itu, ketinggalan informasi bukan lagi menjadi masalah, khususnya bagi mahasiswa. Belajar kreatif, inovasi, dan menempuh jalan alternatif yang pantas adalah unsur penting yang harus diperhatikan agar informasi perkuliahan benar-benar bisa efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun