Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Listrik Pintar, Aksi Nyata Cerdaskan Masyarakat Jadi Pengguna

20 April 2016   10:15 Diperbarui: 20 April 2016   11:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mari dukungan program listrik pintar untuk masa depan lebih baik. Dok. http://www.pln.co.id/"][/caption]

Berbicara listrik merupakan sesuatu yang sudah pasti menjadi kebutuhan manusia. Di zaman yang semakin canggih, kebutuhan akan tenanga listrik pun semakin besar. Bahkan sudah berapa banyak daya listrik yang digunakan manusia untuk membantu segala macam pekerjaannya. Dengan keadaan demikian, tentu penggunaan tidak serta merta berkuasa di tangan kita, namun juga ada badan yang mengantur dan memberikan rambu-rambu supaya pengguna cerdas dengan kebutuhannya.

Nah keberadaan listrik pintar yang dirancang oleh PLN adalah salah satu cara yang sangat tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang arti penting sebuah sumber daya. Tidak hanya itu, menurut kaca mata saya, keberadaan listrik pintar bukan hanya untuk menyederhanakan kebutuhan masyarakat, namun juga untuk melihat bahwa kebutuhan listrik bukan sesuatu yang mudah didapat apabila melihat berbagai macam proses yang terjadi di tengah masyarakat saat ini. Oleh sebab itu, kita sebagai pengguna sebaiknya mampu memberdayakan diri bagaimana menjadi pengguna yang baik dan bijak, bahkan untuk sadar mengenai sumber daya listrik yang menjadi pemasok keberlangsungan hidup di zaman ini.

Pascabayar VS Prabayar

Sebelum adanya listrik pintar, sepertinya PLN dan pelanggan sama-sama dibuat ribet. PLN memasang listrik kemudian pelanggan membayar setelah pemakaian. PLN dengan cara lama datang ke rumah pelanggan dan mencatat pemakaian yang selama satu bulan, kemudian dihitung dan setelah itu mendapatkan kertas pembayaran yang harus ditebus. Pemilik rumah membayar langsung ke loket pembayaran listrik dan harus menemui antrian yang cukup lama untuk sesuatu yang kalau diharapkan bisa dipermudah caranya. 

Masalah yang lain kadang ada pelanggan yang karena tidak sadar dengan penggunaan barang-barang rumah, satu bulan bisa mencapai titik mengenaskan. Penggunaan terlalu banyak dan membutuhkan uang yang cukup banyak pula untuk memenuhi kewajiban. Pembayaran yang tadi mesti dilunasi ternyata belum sanggup dieksekusi saat itu juga. Awalnya biasa menumpuk pembayaran, dan lama-kelamaan sampai pada pemutusan karena sudah mendapat peringatan. Saya kebetulan pernah tinggal di daerah perumahan kecil di Bengkulu, dan kerap menjumpai beberapa orang yang meteran listriknya harus pasrah dikembalikan ke PLN. Sudah diambil, kalau kita memang bertanggung jawab, ya harus sadar diri untuk melunasi hutang kita.

Kejadian di atas kemudian diubah oleh PLN supaya hati masyarakat lebih nyaman. Sistem listrik pintar yang dimana pelanggan membeli meteran listrik untuk rumahnya sendiri, kemudian untuk penggunaan yang mesti dipenuhi merupakan keputusan masing-masing. Pengolahan dan manajemen kebutuhan akan daya listrik disesuaikan sendiri saja tanpa harus dimonitoring oleh PLN lagi. Hal semacam ini tentu lebih baik dan mendidik masyarakat akan pentingnya listrik dan penggunaannya. Kalau tidak mau cepat habis, ya jangan terlalu memposir daya untuk kebutuhan yang tidak berguna. Kalau sudah begini, kampanye hemat listrik pun bisa terealisasikan, karena selain kesadaran tersebut tumbuh secara tidak langsung di masyarakat, pola hidup juga akan ikut terbentuk melalui pengalaman konsumtif pelanggan itu sendiri. 

Lalu kenapa harus memilih listrik pintar?

Ada lima alasan yang mungkin bisa menjadi acuan kita mengapa harus mendukung program ini, di antaranya;

1. Kebutuhan Anda, Sesuaikan Dengan Anda

Inovasi yang dilahirkan PLN untuk melayani masyarakat tampaknya lebih menjanjikan kemudahan, kenyamanan dan kebebasan tersendiri untuk pelanggan dalam mengurusi kebutuhan listrik. Tentu dalam hal ini, penggunaan disesuaikan pada kapasitas kemampuan si pelanggan. Bagi saya, hal semacam ini sangat membantu masyarakat agar tidak merasa terbebani dengan masalah keuangan. Kalau bahasa sehari-harinya itu, “berapa yang ada, ya itu yang digunakan”. Jadi masyarakat tidak perlu mengeluh ini dan itu lagi, kecuali masalah mati lampu memang saya yakin pihak PLN punya aturan dan sistem sendiri kapan diberlakukan pemadaman. Yang jelas, secara penggunaan tidak ada kerugian yang menimpa pengguna, karena pemakaian disesuaikan dengan pengguna sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun