Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jangankan Internet, Jaringan Seluler dan Tivi Saja Masih Bermasalah

18 Februari 2015   15:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:57 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_397811" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Kompas Tekno"][/caption]

Dengan dunia yang sekarang menyediakan segala macam kecanggihan, jelas membuat kita mudah terhubung dengan segala macam aktivitas yang jauh dari jangkau. Jika dulu kita hanya bisa mendapatkan informasi dari TEVE, radio dan surat kabar saja, beda dengan sekarang yang bisa mendapatakan informasi dengan sambil duduk santai pun karena saat-saat itu kita ditemani dengan akses internet yang baik yang terpasang di suatu tempat. Tidak menutup kemungkinan kita akan asyik sendiri, dan bisa mengabaikan keadaan sekitar akibat ketersedian akses tersebut. Tapi apakah semua itu bisa terjadi di setiap tempat? Dan apakah jaringan internet yang disediakan sudah cukup memadai untuk melakukan hal itu? bukan tidak bersyukur atau tidak berterima kasih atas apa yang sudah pemerintah sedia mengenai internet, tapi memang fasilitas belum cukup memadai untuk kita menerima, mencari dan mengolah informasid dari jembatan internet. Padahal dengan akses internet yang memadai, masyarakat bisa menuai banyak informasi bermanfaat dari negeri sendiri maupun luar yang bisa dijadikan jalan menuntaskan permasalahan yang ada. Bahkan tak jarang kita temukan masyarakat menciptakan terobosan-terobosan baru dari ragam macam informasi dari luar.

Internet adalah jendela dunia, tak terjangkau oleh batasan apapun. Kita bisa membuka wawasan lebih terbuka dengan mencari seluas-luasanya informasi dari berbagai belahan dunia. Pemerintah patut memikirkan hal ini karena memang jika berkaca pada dunia luar, akses internet yang disediakan sudah sangat memadai sehingga pantas jika masyarakat dengan berbagai macam kalangan bisa memanfaatkan akses tersebut untuk keperluan yang lain. Soal pengguna, bukan masalah mereka bisa atau tidak menggunakan akses tersebut karena yang menjadi masalahnya adalah akses itu ada atau tidak dan apakah cukup memadai bagi keperluan masyarakat. Masalah bisa mengoperasikannya itu hanya butuh waktu saja. Masyarakat akan cerdas dengan sendirinya jika sudah terbiasa menggunakan internet dalam melakukan pengembangan. Pada awalnya mereka adalah pengguna yang awam, tetapi setelah mengalami aktivitas yang sama secara berkala, masyarakat pun akan cerdas mengeksploitasi akses yang tersedia, salah satunya dengan membukan bisnis online.

Di wilayah saya, Bengkulu adalah salah satu kota yang jauh dari akses internet. Jangankan internet, akses informasi radio dan TEVE pun kadang masih belum masuk ke setiap daerah. Masyarakat pun memaksa diri untuk membeli parabola untuk mendapatkan informasi dari luar tempatnya. Selain itu, akses jaringan seluler pun masih banyak ditemukan sulit mendapatkan akses yang memadai. Kalau ke Bengkulu akan ditemukan beberapa wilayah yang tidak punya akses jaringan seluler. Sulit sekali menyesuaikan kartu yang kita ingin gunakan dengan wilayah yang sedang kita kunjungi. Saya beberapa kali melancong ke beberpa tempat, menemukan titik-titik yang tidak ada jaringan selulernya. Kebetulan saya ketika itu sedang menggunakan kartu 3. Padahal saya belum masuk ke tempat yang jauh dari keramain, saya bisa katakan itu wilayah kabupaten yang notaben pendudukanya sudah lebih canggih ketimbang yang berada di pelosok. Saya pun bertanya dengan teman yang memang tinggal di daerah tersebut.

“Di sini jaringan 3-nya tidak ada ya...?”

“Kalau 3 memang tidak ada, yang ada hanya kartu As saja, yang lainnya juga sulit sekali ditemukan ” jawab teman saya itu sedikit tertawa.

Berangkat dari sini, saya pun melihat keadaan wilayah saya masih jauh sekali untuk bisa menerima akses yang baik, terutama dalam hal akses internet. Bayangkan saja untuk mendapatkan jaringan seluler saja masih sulit, apalagi internet yang memang membutuhkan sistem yang bagus agar bisa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Ini terbukti sekali dengan keberadaan warung internet (WARNET) yang berdiri di Bengkulu masih sangat minim. Di kota pun jarang kita bisa menemukan warung internet yang bisa menyediakan akses yang baik. Kadang kala lagi bermasalah saja kita bisa menunggu berapa lama agar kembali membaik.

Di Bengkulu sendiri begitu banyak sektor yang bisa berkembang jika internet berkembang dengan baik, salah satunya ada beberapa wilayah yang memiliki pemandangan yang eksotis, tentunya bisa mengundang rasa penasaran orang lain untuk berkunjung ke Bengkulu. Ada juga wilayah penghasil sayur berkualitas, hal ini bisa dimanfaat oleh masyarakat dengan menjual panen mereka ke beberapa wilayah dengan sistem online. Dan memang tidak saya pungkiri begitu banyak hal bisa diangkat dari Bengkulu jika akses internet yang tersedia di sana bisa dibangun lebih baik.

Selain itu, masyrakat di sana masih terbilang jauh dari informasi yang baik, mungkin dengan adanya akses internet, masyarakat bisa mengembangkan potensi alam yang mereka miliki dengan cara yang baru. Lalu kemudian dengan sistem pendidikan yang berada di pelosok pun dengan mudah mengakses pengetahuan yang sedang berkembang saat ini. Ini merupakan hal penting yang mesti dipikirkan dalam membangun generasi yang berkembang dengan pengawasan yang baik dari guru-guru.

Saya mau cerita sedikit mengenai dampak akes internet yang jelek di daerah saya bagi kalangan pelajar. Ketika saya SMP, ada mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi). Selama belajar saya tidak mendapatkan informasi apa yang saya temukan dari sebuah komputer. Yang kami pelajari hanya sebatas penggunaan komputer, selebihnya tidak ada. Ternyata hal tersebut masih berlaku ketika saya SMA, tetapi kali ini saya sudah bisa merasakan akses internet. Itu pun pada waktu-waktu tertentu saja dengan akses yang tertentu pula. Paling batner saya hanya bisa membuka FB, selain itu akses agak sulit. Untuk akses FB pun masih banyak kendala, apalagi kalau user membanjir. Bayangkan satu sekolah dengan jumlah siswa yang tidak sedikit harus berebut sinyal, istilahnya seperti itu. Kadang baru buka saja beberapa menit, malah tiba-tiba jaringan internetnya bermasalah. Ini lah PR yang masih banyak harus dibenahi.

Masih banyak memang yang harus dibenahi pemerintah dalam hal kemajuan masyarakatnya. Memberikan fasilitas yang canggih juga ikut melakukan pengembangan masa depan sebuah negara. Karena dengan internet tak sedikit masyarakat tercerdas dengan internet. Memang tak bisa kita katakan internet hanya memberikan dampak positif saja, tetapi dampak negatif pun ikut menyeret masyarakat dalam penggunaannya. Misalnya saja mengakses hal-hal pornografi yang sekarang malah banyak menjerat pelajar-pelajar di bangku sekolah formal. Jadi tidak menutup kemungkinan dengan akses yang canggih nantinya akan berdampak pada masyarakat. Walaupun demikian, bukan berarti kita menyamaratakan hal ini akan terjadi pada semua orang, melainkan menjadi hal yang mesti dipikirkan. Mungkin dengan memblokir situs-situs yang berbau pornografi adalah bentuk penyelamatan bagi masyarakat. Nah, untuk hal ini memang kita harus saling bekerja sama dalam mencerdaskan masyarakat. Pemerintah memberikan askes yang baik, sementara masyarakat memanfaatkan akses ini untuk yang baik-baik pula sehingga bisa menciptkan manusia-manusia yang  berkembang di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun