Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) meminta saya memberikan training motivasi dengan berani bermimpi bagi anak-anak Panti Asuhan. Kebetulan jarak antara asrama tempat tinggal saya tidak terlalu jauh dari lokasi. Tentu meskipun jauh, saya pasti tidak akan menolak untuk diminta, bahkan tanpa dibayar pun saya rela. Selain kaena saya memang lahir dan tumbuh dari lingkungan yang sama, saya ingin menceritakan pada mereka kalau kita punya kesempatan sama untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Saya ingin memberitahukan kepada mereka kalau sebetulnya anak-anak Panti itu punya energi yang jauh lebih besar untuk merubah hidupnya. Saya ingin menyatu dan bercerita bahw kita, anak-anak Panti adalah titipan Tuhan yang tidak akan pernah disia-siakan.
Pukul 10:30 WIB, Tiba lah waktu saya untuk berbagi. Saya mulai dengan mengucapkan salam dengan nada rendah ke tinggi untuk membangkitkan semangat pagi yang masih tersisa. Acara yang diusung dengan tema ‘Indahnya Berbagi Dari Hati” saya mulai dengan memperkenal diri saya, dilanjutkan dengan intermezzo keberadaan di panti asuhan dulu. Saya coba menyampaikannya dengan bahasa yang santai sebab anak-anak yang hadir dari usia yang beragam. Pendekatan demi pendekatan saya balut dengan canda tawa agar anak-anak tersebut merasa kehadiran saya benar-benar menyatu. Kebetulan ibu pembina panti asuhan tersebut datang dan ikut menemani saya. Satu per satu saya tanyakan nama mereka. Dan satu per satu pula saya tanyakan mimpi mereka. Ada yang kadang malu-malu menjawab, ada yang semangat dan ada pula yang takut. Hari itu benar-benar saya merasakan masa-masa kekanakan saya dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H