Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tes HIV Bukan Hanya Buat Orang "Nakal"!

17 September 2016   22:05 Diperbarui: 19 September 2016   10:17 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini terangkai dari keresahan saya melihat orang yang tiba-tiba mengernyitkan dahi ketika tahu anak semuda saya ingin melakukan tes HIV di salah satu kegiatan yang diselenggarakan LSM di Tangerang. Bukan itu saja, teman-teman saya yang memang berkecimpung dalam dunia agama pun merespons hal yang sama ketika tahu keinginan saya tersebut. 

Memang agak aneh kalau tidak dipikir secara matang, apa maksud dan tujuan orang-orang yang bertindak seperti saya. Saya sendiri beranjak dari keingintahuan mengenai katanya ada orang baik-baik, tetapi bisa terjangkit HIV. Nah, dari sini lah saya berpikir bahwa tidak ada salahnya apabila saya memberanikan diri untuk ikut tes. 

Siapa tahu dengan mengetahui sejak dini akan berguna bagi saya di masa mendatang. Dan kalau pun nantinya saya dinyatakan positif HIV, maka pengobatan sejak dini pun bisa dimulai dengan baik. Lagian kalau kita tidak melakukan apa-apa, buat apa takut untuk mengetahuinya.

Memang HIV menjadi penyakit yang sangat menakutkan. Saking menakutkan membuat orang kadang tidak berani menyebut apalagi berurusan dengan hal-hal HIV. Kadang isu bahwa HIV bisa menyebar melalui sentuhan masih terdengar di tengah masyakarat, padahal itu salah besar. Dengan pengetahuan-pengetahuan yang salah tersebut, kita sebetulnya membutuhkan informasi yang tepat agar tidak memunculkan masalah baru. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu deskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) disebabkan kurangnya pengetahuan kita. 

Dari sini, yang paling penting bagi saya pribadi adalah dengan keikutanserta kita mengajak serta mengedukasi masyarakat tentang HIV, pentingnya tes sejak dini, dan memberikan penanganan-penanganan yang tepat, saya rasa akan banyak orang bisa selamat dari jeratan penyakit berbahaya tersebut, teruntuk bagi keberlangsung hidup mereka yang perlu diperhatikan. 

Seks memang tidak akan pernah bisa lepas dari sisi hidup manusia, entah itu orientasinya heteroseksual, homoseksual dan sebagainya. Dan kadang pula, kejadian-kejadian bisa menimpa siapa saja dengan kondisi pelaku yang tidak pernah kita ketahui. Kasus-kasus kekerasan seksual sekarang tanpa mengenal korban, bahkan satu keluarga pun bisa terjadi. 

Maka dari itu, setiap sesuatu harus dipersiapkan dan dicari kebenarannya sejak dini. Hal ini bisa menjadi antisipasi buat kita sendiri, yaitu tidak sembarangan melakukan aktivitas seksual dan selalu menerapkan hidup sehat dan bersih. Satu hal yang patut kita ingat bahwa siapapun anda, HIV/AIDS, IMS, HPV dan semacamnya bisa menyerang suami-istri, muda-mudi, tua-muda, miskin-kaya tak akan pernah dibedakan. Dengan kesadaran sejak dini lah yang akan membuat kita tahu melangkah dengan baik, paling tidak mengubah pola pikir yang salah bahwa aktivitas seksual itu hanya nikmat dan sebagainya. 

Percayalah ketika kita mengetahui hal itu, maka memberikan kesyukuran luar biasa pada diri kita bahwa kesehatan memang luar biasa perlu dijaga. Dan kalau sudah berani sejak dini untuk memulai, pengobatannya pun tidak akan terasa berat. Selain itu, pengetahuan yang sudah kita miliki pun akan menjadi rambu-rambu buat kita melangkah. Terakhir, kalau pun kita ikut berpartisipasi dalam kegiatan stop HIV/AIDS, itu artinya kita pun ikut membantu pemerintah untuk memberikan kesehatan kepada warga negaranya. Sebab, semakin banyak orang sadar akan HIV/AIDS, maka semakin sedikit masalah ini di tengah masyarakat.

Yuk tes HIV! Siapa takut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun