Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Love H2O Tontonan Buat Para LGBT: Kalau Cinta Tak Sampai di Situ

27 Februari 2016   12:52 Diperbarui: 27 Februari 2016   13:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Hilang satu tumbuh seribu. Dok. Pribadi"][/caption]

Cinta kadang memang sulit untuk dikendalikan. Tak hayal apabila banyak orang terjebak dalam dunia yang gelap kala menemui masalah yang cukup menyakitkan. Ada benarnya juga kalau cinta itu buta, hanya menggebe-gebu kalau senang saja. Walaupun demikian, cinta tak selamanya seperti itu, saat keduanya memaknai cinta dengan sesuatu yang lebih, tak sekedar mengumbar nafsu atau sekedar memenuhi kebutuhan biologis, maka makna cinta sejati akan tumbuh. Sementara cinta yang buta akan menemui mata yang hanya mampu dipahami oleh keduanya.

[caption caption="Nutprapas Tanatanamaharat) yang terlihat begitu sangat cantik. Dok. http://www.thaich.net/"]

[/caption]

Nam (Nutprapas Tanatanamaharat), seorang wanita cantik berparas bak bidadari turun dari kahyangan tiba-tiba saja tersungkur layu karena kedua sayapnya patah. Hari-hari yang selama ini dijalaninya penuh keindahan tiba-tiba saja mendung bercampur petir, kacau dan galau, bahkan amarah pun tak terkendalikan. Bagaimana tidak, lelaki bernama Oh yang sudah menemaninya serta turut membesarkan nama sebuah majalah H20 menelpon dan mengatakan kalau hubungan mereka harus berakhir. Nahasnya lagi, baik Nam maupun Oh sudah berencana akan segera menikah sebelumnya. Terbayang bagaimana hati seorang wanita bernama Nam itu hancur berkeping-keping. Padahal ia dikenal sebagai wanita yang ceria dan cerdas, namun semenjak itu semua merubah perasaan Nam. Agar semua terlihat seperti biasanya, Nam berusaha menyembunyikan perasaan itu dengan tidak menceritakan perasaan yang hancur tersebut kepada teman-teman rekan kerjanya.

Rencana 13 Agustus menjadi inti dan awal mula pembalasan dendam Nam kepada Oh. Sebab, pada hari itu Oh akan menikah dengan seorang gadis lain. Dan Nam ingin membuktikan bahwa dirinya bisa mencari sosok pria yang lebih dari seorang Oh. Dari sini, permainan pun berawal. Kisah romantis yang teselip sebuah rencana besar pun akhirnya terbongkar. Ketiga lelaki yang berparas seperti pangeran itu luluh hatinya dihadapan Nam. Sayangnya, Doc (Toni Rakkaen), Ohm (Ananda Everingham) dan Joe (Navin Yavapolkul) dipertemukan dan tiba-tiba mengetahui rencana besar wanita yang sudah membuat mereka klepek-klepek tersebut.

Doc (Toni Rakkaen), adalah teman baik Nam. Di samping teman baik, Doc menyimpan perasaan cinta kepada Nam. Bahkan dalam sebuah tulisan di salah satu hotel yang sempat disinggahi oleh Doc dan juga menjadi tempat Nam bermalam saat di Tiongkok, Doc menulis kalau dirinya bersedia menunggu Nam sampai kapan pun. Sebagai teman kerja sekaligus punya rasa di antara keduanya, Nam pun mencoba menaruh harapan pada Doc bahwa ia bisa menjadi sosok lelaki yang tepat untuk dirinya. Dari situ, ajakan pada 13 Agustus pun diutarakan Nam. Tentu tanpa keberatan dan berharap sesuatu dari seorang wanita cantik ini, Doc bersedia ikut dalam acara yang ditentukan Nam.

Tidak hanya Doc, setelah menerima tugas dari kantor, Nam diminta untuk mewawancarai Ohm yang merupakan orang nomer satu dalam dunia hiburan di Thailand. Acara-acara bergengsi, seperti K-pop menjadi salah satu bagian dari Ohm. Bukan hanya dikenal sebagai seorang super star, Ohm juga sering kali gonta-ganti pasangan. Tak heran, kalau sudah banyak gadis yang dibuat patah hati oleh pria satu ini. Nam yang tahu sifat Ohm turut mengajari Ohm arti tentang seorang wanita. Cinta keduanya dimulai dari usaha Nam untuk menemui Ohm di perusahaannya, sampai pada kegiatan kuliner di Tiongkok. Selama berjumpa dan satu rekan kerja dalam sebuah program TV yang digagas oleh Doc, Ohm ternyata jatuh hati pada sikap Nam yang terbilang lugu, polos dan pastinya cantik itu. Lagi-lagi, Nam pun menawarkan hal yang sama seperti Doc yakni Rencana 13 Agustus. Tentu seorang Ohm tidak menolak permintaan Nam.

Setelah berhasil melumpuhkan Doc dan Ohm, lelaki bernama Joe ikut merasakan perasaan yang sama terhadap Nam. Apalagi selama melakukan shooting program kuliner di Tiongkok, Joe lah yang banyak menemani Nam. Pada akhirnya benih-benih cinta mereka tumbuh. Selain itu, Joe memang sudah lama ditinggal oleh kekasihnya, sementara Nam memberikan kenyaman serta kepedulian terhadap Joe. Sama seperti Doc dan Ohm, Nam mengajak Joe untuk pergi ke suatu tempat pada 13 Agustus.

Nam pun langsung terdiam dan tak mampu berkata-kata saat pria-pria tersebut menanggapi sikap Nam itu. Dari pergulatan inilah, akhirnya Nam menyadari apa arti cinta sesugguhnya. Ohm (Ananda Everingham) yang juga merasa patah hati karena Nam, memaafkan Nam. Pada akhir cerita Nam dan Ohm bertemu, sementara Doc dan Joe menemukan belahan jiwanya masing-masing.

Film yang bergenre romantis ini cukup menghibur dan baik, terutama anak-anak remaja yang sedang mengalami masa-masa pubertas atau pembentukan karakter orientasi seksualnya. Soalnya dengan isu LGBT yang semakin marak, tontonan yang edukatif serta bisa menjadi pelajaran remaja cukup mempengaruhi pola pikir remaja. Film sebagian besar mampu mempengaruhi seseorang, begitu dengan film percintaan seperti Love H2O. Belajar dari seorang Nam bahwa cinta tak berhenti sampai di situ. Kalau kata nenek moyang kita dulu “Hilang satu tumbuh seribu”. Nam pun sudah membuktikan kalau pepatah itu benar adanya.

So, bagi anda yang sering patah hati atau trauma dalam percintaan, jangan khawatir. Selama masih dalam koridor yang menempatkan anda pada posisi seksualitas anda, pasti anda akan dipertemukan pada orang yang tepat. Jangan karena sikap lawan jenis yang membuat anda trauma atau putus asa, malah melahirkan diri anda pada hal yang tidak baik. It’s not good way, not a good answer. Tetap pada koridor anda dan nikmati proses dan perjalnannya, seperti apa yang hadapi oleh Nam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun