Mohon tunggu...
Muh. Syukur Salman
Muh. Syukur Salman Mohon Tunggu... Guru -

Seorang Guru Sekolah Dasar di Parepare, Suawesi Selatan. Telah menerbitkan 6 buah buku dengan genre berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Program Pilih Buku untuk Siswa Gemar Membaca

12 April 2018   09:53 Diperbarui: 12 April 2018   17:51 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian guru, melihat siswa membaca pada kondisi demikian sudah merasa senang dan menganggap siswanya telah gemar membaca, padahal sangat besar kemungkinannya yang terjadi adalah sebaliknya. Justru kondisional yang demikian, yang diarahkan guru tadi, akan membuat siswa antipasti terhadap membaca yang sebenarnya.

Indikasi terhadap kurangnya minat baca pada siswa di sekolah terlihat semakin sepinya perpustakaan sekolah. Perpustakaan di sekolah hanya sekadar diartikan bangunan pisik saja yang harus ada di sekolah.

Adanya ketentuan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dipersyaratkan salah satunya adalah adanya perpustakaan, menjadikan bangunan pisik perpustakaan di sekolah sudah hampir merata. Namun, yang disayangkan bahwa fungsi perpustakaan tersebut belum menjadi kriteria persyaratan tadi. Hal ini membuat sekolah tidak banyak yang serius terhadap fungsi perpustakaan yang mengarah kepada bangkitnya minat baca siswa.

Buku Perpustakaan Tidak Diminati Siswa

Mengapa perpustakaan sekolah bukan merupakan tempat favorit siswa bahkan seakan menjadi tempat yang dijauhi siswa? Tentu beberapa hal dari kondisi tersebut dapat menjadi penyebabnya.

Kurangnya perhatian sekolah terhadap pembiasaan siswa masuk perpustakaan, menjadi salah satu penyebab. Kurangnya penarik yang dilakukan perpustakaan sekolah sehingga siswa mau masuk ke perpustakaan, penyebab lainnya. 

Petugas perpustakaan yang kurang humanis dalam melayani siswa, bahkan terkesan lebih suka tak ada pengunjung perpustakaan, agar perpustakaan tetap bersih dan rapi, hal ini juga bisa menjadi penyebabnya.

Bagaimana dengan kurangnya koleksi buku di perpustakaan? Apakah juga menjadi penyebab, kurangnya siswa masuk ke perpustakaan untuk membaca? Koleksi buku di perpustakaan sekolah pada umumnya sudah mencukupi dalam jumlah, bahkan terkesan berlebih, hanya saja yang menjadi masalah adalah tingkat keterbacaan buku yang ada di perpustakaan. 

Khusus di Sekolah Dasar, tingkat keterbacaan buku yang ada di perpustakaan sangat menentukan, apakah buku itu akan dibaca atau tidak. Pada saat gencarnya Gerakan Literasi Sekolah sekarang ini, buku-buku di perpustakaan sekolah dasar sebagian besar, kalau tidak dapat dikatakan semuanya, kurang sesuai tingkat keterbacaannya dengan siswa SD.

Buku-buku yang menjadi koleksi perpustakaan sekolah tidak disukai oleh siswa SD. Banyak perpustakaan sekolah yang ada mempunyai jumlah buku yang banyak, hanya terdiri dari buku paket yang dipakai siswa saat ini, buku paket yang lama, buku bantuan pemerintah (proyek), dan buku pengayaan. Sangat kurang buku cerita anak.

Siswa SD yang masih berusia anak-anak tentu juga mempunyai kesukaan kepada buku. Hanya saja perlu diketahui beberapa jenis buku yang disukai oleh siswa SD. Buku-buku yang bergambar dan berwarna, salah satu ciri kesukaan siswa SD. Berkenaan dengan konten atau isi buku, siswa SD lebih suka buku yang menyajikan cerita misteri, superhero, ... Siswa SD yang akan dibangkitkan minat bacanya, sajikan buku cerita yang sesuai tingkat usianya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun