Mohon tunggu...
Lumban Hutajulu
Lumban Hutajulu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Accounting Student in University of Sumatera Utara (USU). Nothing is impossible, just give your heart and you will reach it quickly.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Taman Mini Indonesia Indah itu Luar Biasa

15 Mei 2015   19:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_374352" align="aligncenter" width="600" caption="Taman Mini Indonesia Indah (Source : https://www.facebook.com/pages/Gedung-Pewayangan-Kautaman-TMII/609660629068207)"][/caption]

Semuanya bermula pada saat libur lebaran tahun 2013 lalu, saat di mana tanggal merah maupun cuti bersama menggoda untuk segera packing liburan. Hal tersebut pun tidak disia-siakan begitu saja. Kedua Kakak saya langsung mengajak jalan-jalan ke rumah keluarga di Jakarta. Tentunya, rencana mengunjungi beberapa tempat pun tidak luput untuk dilakukan selama di sana. Anehnya, pertama sekali tidak ada rencana maupun keinginan untuk mengunjungi TMII karena kami merasa hal tersebut kalah menariknya daripada mengunjungi mal mal, pusat perbelanjaan, atau Dufan di Ancol. Apalagi kakak saya yang lebih suka shopping atau hunting tempat-tempat perbelanjaan, tidak akan terlintas di pikirannya mengunjungi TMII walaupun sebenarnya saya belum pernah ke sana sekali pun. Gambaran TMII yang ada di dalam pikiran saya hanyalah bersumber dari buku pelajaran SD yang dikemas kurang menarik dengan gambar seperti istana (pemikiran pada saat SD). Jadi sebenarnya gambaran mengenai TMII itu belum ada di dalam pikiran saya baik dari segi bentuk tempat, kondisi, dan lainnya.

Setelah sampai di Jakarta, Abang saya yang menetap di Jakarta juga tidak ketinggalan untuk ikut rencana perjalanan yang telah kami bertiga rencanakan bersama kakak saya. Akhirnya, turut sertanya si Abang dalam perjalanan memberikan perubahan di dalam rencana. Si Abang menganjurkan mengunjungi TMII karena dia tahu kami belum pernah berkunjung ke sana. Akhirnya setelah berpikir ulang, kami pun memutuskan untuk memasukkannya ke dalam rencana perjalanan.

Tepatnya hari ketiga liburan, rencana ke TMII kami laksanakan. Awalnya saya tidak terlalu mengharapkan sesuatu yang menarik bakal kami alami di TMII. Sesampainya di sana, saya mulai heran ternyata jalan depan atau pintu masuk ke sana saja sudah cukup besar dan panjang seperti jalan tol. Rupanya di tempat itu kebersihan cukup terjaga dan tertata dengan baik.

[caption id="attachment_374353" align="aligncenter" width="600" caption="Jalan Masuk Menuju TMII (Source : Dokumen Pribadi)"]

1427012076890692565
1427012076890692565
[/caption]

Saya sadar ternyata Taman Mini Indonesia Indah sangat luas. Buktinya, Istana yang saya lihat di buku SD dulu tidak kelihatan. Abang hanya tertawa saja melihat tingkah laku saya yang baru pertama kali ke sana. Abang saya pun menjelaskan bahwa istana itu merupakan “Istana Anak”. Setelah melewati beberapa area di sana, saya mulai melihat ada bangunan yang cukup tinggi dan menarik perhatian. Ternyata itulah bangunan yang selama kurang lebih 17 tahun hanya berada dalam pikiran alias tidak pernah dilihat secara langsung, ya! “Istana Anak. Saya sangat takjub melihat bangunan Istana Anak yang sangat besar dan dipadukan dengan warna yang menarik mata. Situasi dan kondisi di sana sangat asri dan indah. Beda dengan situasi kondisi di luar, asap dan kemacetan akan mendampingi setiap waktu. Di tempat ini, saya merasa tidak seperti di Indonesia. Saya pun mengetahui kenapa Istana Anak ini menjadi tempat terfavorit anak-anak bahkan terkenal sampai ke seluruh Indonesia. Di Istana Anak ini, anak-anak bisa menyimak cerita atau dongeng dari luar bahkan cerita-cerita rakyat Indonesia. Saya sangat senang akan hal ini. Tempat ini mendekatkan anak-anak Indonesia lebih mengenal budaya mereka sendiri yang sangat kaya dan beraneka ragam melalui cerita-cerita rakyat yang mereka dengar. Otomatis anak-anak akan tersugesti untuk memelihara dan merawat budaya mereka sendiri serta menghargai budaya lain yang beraneka ragam. Saya pun menyadari bahwa saya bukan lagi anak-anak yang akan mendengar cerita-cerita rakyat Indonesia. Tapi satu hal yang saya peroleh setelah mengunjungi Istana Anak ialah saya terdorong bagaimana agar budaya kita tetap survive ke depannya. Sungguh terngiang di pikiran saya tempat dan budaya kita sangat berharga, tak ternilai harganya.


[caption id="attachment_374354" align="aligncenter" width="600" caption="Istana Anak Taman Mini Indonesia Indah (Source : Dokumen Pribadi)"]

14270121912097293913
14270121912097293913
[/caption]

[caption id="attachment_374355" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana di Depan Istana Anak Taman Mini Indonesia Indah (Source : Dokumen Pribadi)"]

14270123161329640155
14270123161329640155
[/caption]

Setelah dari sana, kami menuju kereta Gantung yang saya perhatikan memiliki jalur yang sangat panjang. Sepertinya dari ujung ke ujung. Awalnya saya takut. Entah apa yang akan saya lihat dari atas. Bersama Kakak dan Abang saya, kami ternyata malah menikmati pemandangan dari dalam kereta gantung. Saya dibuat takjub dengan pemandangan replika pulau dan laut di Indonesia dari atas. Saya langsung teringat kembali akan negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan dikelilingi oleh banyak laut. Pemandangan replika negara Indonesia itu juga sangat indah dan memanjakan mata. Menurut saya pribadi, wahana ini mengajak pengunjung untuk mengingat betapa kayanya negeri ini, dipisahkan oleh laut, beragam budaya yang kental dengan ciri khas dan kepribadian masing-masing, namun tetap bersatu yaitu Indonesia. Hebat Indonesiaku.

Setelah dari Kereta Gantung, raut wajah saya nampaknya menunjukkan keingintahuan yang lebih dalam akan wahana yang lain. Hal itu dimengerti Abang dan Kakak saya. Mereka kemudian membawa saya ke museum-museum yang ada di sana. Di sana saya kembali merasakan bahwa Indonesia ini sangat-sangat indah. Saya sangat bangga. Di beberapa museum saya tidak lupa mengabadikan momen-momen dengan berfoto. Sayangnya saya tidak bisa mendokumentasikan semuanya.

[caption id="attachment_374356" align="aligncenter" width="600" caption="Salah Satu Ruangan Museum di Taman Mini Indonesia Indah (Source : Dokumen Pribadi)"]

14270124281401729849
14270124281401729849
[/caption]

[caption id="attachment_374357" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana di Museum Lain Taman Mini Indonesia Indah. Saya (sebelah kiri) Bersama dengan Kakak (sebelah kanan) (source : Dokumen Pribadi)"]

14270125021683917685
14270125021683917685
[/caption]

Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan kami menuju Anjungan Budaya. Ini merupakan hal yang sangat menarik bagi saya karena semua budaya Indonesia yang kaya itu ada di Anjugan Budaya ini. Tertata rapi sesuai dengan karakteristik budaya masing-masing, sungguh kalau berada di sana hati kita jadi senang melihat begitu beragamnya budaya kita Indonesia ini. Di sini terlihat bahwa keberadaan Anjungan Budaya ini ingin menunjukkan bahwa walaupun Indonesia ini memiliki budaya yang beraneka ragam, tetapi haruslah saling menghargai dan bersatu. Saya sendiri dari suku Batak, dengan disuguhkannya pemandangan budaya-budaya di TMII, saya jadi bangga menjadi bagian dari Indonesia. Saya mengambil salah satu foto di anjungan budaya Bali. Di sana, suasana dan kondisi memang benar-benar dibuat seperti di Bali. Saya kagum dengan hal tersebut. Orang yang berada di tiap anjungan budaya juga memang benar-benar asli dari daerahnya masing-masing. Hal ini patut diapresiasi. Sangat menyenangkan berada di sana. Dalam benak saya, seharusnya ke tempat-tempat seperti inilah generasi muda sekarang dibawa agar mereka sadar akan budaya yang mereka miliki serta timbul motivasi untuk melestarikan dan menghargai budaya lain. Sungguh hal ini sangat indah.

[caption id="attachment_374358" align="aligncenter" width="600" caption="Budaya Bali di Anjungan Budaya Taman Mini Indonesia Indah (Source : Dokumen Pribadi)"]

14270125861725738504
14270125861725738504
[/caption]

Setelah dari anjungan budaya, kami kembali melanjutkan perjalanan kami. Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, kami masih bergairah untuk kembali menelusuri tempat-tempat di TMII. Pada saat itu, mata saya tidak bisa lepas dari rumah-rumah ibadat yang saling berdekatan satu sama lain. Gereja bersebelahan dengan mesjid, pura, dan tempat ibadah lain. Hal ini sangat menyentuh hati saya. Beginilah seharusnya perbedaan agama di Indonesia itu. Saling akur, tidak ada pertengkaran, rukun antar umat beragama. Padahal di kenyataan, tidak jarang kita mendengar adanya permasalahan antar umat beragama di Indonesia. Di sinilah TMII berperan untuk mengingatkan warga Negara Indonesia untuk saling menerima perbedaan baik dari segi kepercayaan maupun budaya. Saya sempat mengambil foto rumah ibadat Agama Khonghucu, tertata rapi dan bersih.

[caption id="attachment_374359" align="aligncenter" width="600" caption="Rumah Ibadat Kepercayaan Khonghucu Taman Mini Indonesia Indah (Source : Dokumen Pribadi)"]

14270126791844158323
14270126791844158323
[/caption]

Belum juga merasa puas, Abang dan Kakak kemudian melanjutkan kembali perjalanan ke “Sasana Kriya”. Saya takjub melihat bangunan Sasana Kriya ini yang saya rasa mengandung perpaduan gaya tradisional dan gaya modern. Bentuk bangunannya juga unik. Pertama sekali saya tidak mengerti apa kegunaan gedung ini. Dari kata “Sasana Kriya” pun saya tidak bisa mengartikannya dengan menggunakan logika. Tetapi untungnya ada Abang dan Kakak yang dengan ambisiusnya menjelaskan. Sasana Kriya ini bangunan yang menjadi tempat pameran dan menjual hasil-hasil kerajinan industri kecil. Saya langsung berpikir, Sasana Kriya ini pasti mampu dan berguna menampilkan serta memasarkan hasil kerajinan daerah-daerah dari seluruh Indonesia. Seperti contoh daerah saya di Sumatera Utara, yaitu daerah Batak. Hasil kerajinan seperti ulos, patung, dan sebagainya tentulah bisa diperkenalkan lebih dalam di Sasana Kriya ini. Tidak tertutup hanya daerah Sumatera Utara saja, bahkan seluruh daerah di Indonesia. Bisa dibayangkan apabila satu jenis saja kerajinan industri kecil daerah dari seluruh Indonesia ditampilkan atau dipamerkan di Sasana Kriya ini, orang yang berkunjung akan menyadari betapa kayanya budaya kita. Sungguh luar biasa Taman Mini Indonesia Indah ini.


[caption id="attachment_374360" align="aligncenter" width="600" caption="Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (Source : Dokumen Pribadi)"]

1427012757970794169
1427012757970794169
[/caption]

Terakhir, karena lupa waktu tidak sadar sudah sore hari, maka Abang dan Kakak melanjutkan perjalanan ke tempat yang tidak kalah serunya di TMII, yaitu Teater Imax Keong Mas. Namanya saja sudah mengandung kata “keong”, saya pertama sangat heran akan apa isinya. Pertama sekali saya tidak menyadari bahwa Teater ini merupakan tempat pemutaran film seperti di Bioskop pada umumnya. Saya mengira tempat ini merupakan museum khusus keong. Tetapi sekali lagi saya takjub, bangunan ini merupakan Teater Imax Keong Mas yang terkenal itu. Saya juga mengagumi teknologi IMAX yang disetting di dalamnya. Dan yang lebih saya kagumi, yaitu film-film yang diputar di teater ini merupakan film-film yang menunjukkan kekayaan budaya dan kekayaan alam Indonesia. Saya kurang ingat judul film yang saya lihat, tetapi intinya keberadaan Teater Imax Keong Mas ini mendidik para pengunjung untuk mengenal lebih jauh budaya serta kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa. Kami ingin menyempatkan untuk ikut menonton, tetapi karena waktu yang tidak mendukung lagi, perjalanan kami di TMII harus berakhir dari sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun