NYANYIAN ALANG
aku sembunyi dilangit-langit mulutmu ingin menjadi bisa lidahmu
bermain-main kata menebar makna
sesuka hati keluar caci maki, kadang pujian
menggodamu dengan ucapan: aku cinta padamu, kadang benci
kadang rindu
aku bermain dilangit-langit mulutmu menjadi harimau bagi siapa saja yang menghalangimu
tanpa beban menyalahkan, juga menuduh, mungkin juga fitnah
sesekali bilang: ini karena kamu
aku malu !
aku bergantungan diujung taringmu merasakan setiap gigitan dan anyir darah
menakut-nakuti siapa saja: apa pedulimu
berteriak diruang-ruang pilu
aku berenang dialiran darahmu menjadi penguasa
bagi keinginan-keinginanmu, dorongan hatimu
dengan congkak menepuk-nepuk dada
SANGGAR BATU
batu-batu telah menjadi waktu
sepanjang sungai keyakinan dan cintamu
aku mengalir deras didalamnya
sesekali menyeruak disela bebatuan hidupmu
kadang terhempas, terseret bahkan tergores
namun aku menikmatinya
batu-batu telah menjadi waktu
bagi tanah-tanah tepi
menggumpal mengikuti riak gelombang
menari-nari di atas buih yang datang dan pergi
aku terkesima
batu-batu telah menjadi waktu
bagi hasrat yang tak bertepi
bagi hidup yang sekali
BATAS PADANG
melayanimu seperti padang membiarkan ilalang tumbuh
demi matahari pagi, aku condong ke arahmu
melayanimu seperti angin diantara ilalang, bersentuhan
berpagut bercumbu demi akar-akarnya
aku dibalut ingin
melayanimu seperti bulan menyinari malam
membayangi dan menyuburkan tanah-tanah dibawahnya
menebar aroma petilasan para wali
mengabdi menjadi diri
aku bersarang di padang-padang janji
melayanimu, tiada jemu
NAPAK TILAS
menulis bait-bait sajak untukmu
seperti mengikuti lembah-lembah
terjal, berbatu, kadang licin dan kelam
sementara angin menusuk di rusuk punggungan
menjelajahi pori demi pori
merenungimu:laksana mencium aroma air hutan tropis
telaga gunung sembunyi ditengahnya :aku rindu ingin merenangi dalamnya
menelusuri ke hulu-hulu mengalir mengikuti kontur terendah
menyaksikanmu: menggenangi
Pangkat dan Golongan sebagai PNS sudah "mentok" IV E, tidak ada Pangkat dan Golongan yang lebih tinggi lagi, kalo di Ketentaraan berarti " Jendral" ya., Tidak cari musuh dan tidak ingin dimusuhi " Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake"
Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net