Mohon tunggu...
M NUR HANI
M NUR HANI Mohon Tunggu... -

merantau digasek

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan kognitif Pada Anak Usia Pertengahan

26 Mei 2015   00:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkembangan kognitif pada anak usia Pertengahan
Teori dan Pemikiran tahap konkret Operasional Piaget
Menurut piaget (1967) pada usia 7 tahun, anak-anak akan memasuki tahap operasional konkret yang meliputi pembentukan konsep-konsep yang tepat, penalaran mental, penonjolan sikap egosentrisme, dan pembentukan suatu sistem kedisiplinan secara abstrak. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa pemikiran selama tahun prasekolah masih belum sempurna dan kemampuan berpikir mereka masih terbatas pada situasi nyata, disini dan sekarang.
Padatahap operasional konkret, anak memiliki pemahaman yang lebih baik daripada anak di tahap praoperasional dalam hal konsep spasial, sebab akibat, kategorisasi, penalaran induktif dan deduktif, konservasi dan angka.
Hubungan spasial (terkait jarak) dan sebab akibat Mengapa anak pada usia 6-7 ingat jalan pergi dan pulang? Dibandingkan pada anak dengan usia lebih muda? Karena pada usia 6-7 itu berada ditahap operasional konkretdan dapat memahami hubungan spaisal dengan baik.
Kategorisasi Kemampuan seorang anak untuk mengategorisasikan membantu untuk meningkatkan kemampuan logika. Kategorisasi meliputi beberapa keahlian yang rumit seperti mengurutkan rangkaian, menyimpulkan dengan lengkap, dan menginklusi kelas.
Konservasi Dalam mengatasi berbagai permasalahan konservasi, anakn ditahap operasioanal konkret dapat mengolah jawaban di kepala mereka, mereka tidak perlu mengukur atau menimbang objek. Pemikiran anak pada masa ini sangat konkret, sangat terkait pada situasi tertentu, mereka tidak bisa mentransfer apa yang telah mereka pelajari mengenai sesuatu tipe konservasi ketipe lain, meskipun prinsip yang mendasarinya sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun