Kisah cinta masa sekolah yang biasanya digambarkan begitu ceria, penuh keindahan dan bujuk rayu, ditangan Prem Kumar hubungan Pram dan Jaanu, begitu getir dan sepi. Untungnya hubungan keduanya yang hambar tertolong oleh sinematografi yang begitu hidup.
Hubungan cinta keduanya justru tergambarkan begitu mendalam melalui musik latar dan lagu yang dinyanyikan oleh Chinmayi Sripada berkarakter. Untuk ini, sekali lagi Govind Vasantra telah membuktikan diri sebagai salah satu penata musik terbaik dalam perfilman India.
Kesetiaan Absurd
Konflik dimulai dari sini, Ketika Ram harus pindah ke kota Hyderabat, dan meninggalkan Jaanu tanpa sepatah kata pun, tidak ada kata selamat tinggal, apalagi pelukan perpisahan. Momen perpisahan ini dibuat sangat mengesankan oleh Prem Kumar, kesedihan Jaanu begitu terasa, dengan latar belakang gedung sekolah dan ruang kelas, terasa gelap dan hampa.
Tidak hanya itu, tangan dingin Shree Mena dalam menulis lirik lagu sangat bagus dan puitis, lagu berjudul 'Naa Kale Kalai' begitu sempurna mengiringi kesedihan Jaanu, sebuah kehilangan yang mendalam tanpa tahu kapan lagi ia bisa bangkit.
Cinta Ram tidak hilang ia terus mengikuti 'jejak' Jaanu, mulai dari kehidupan pribadi, masa kuliah, sampai ketika Jaanu menikah. Ram ingin menunjukkan bahwa ia tidak menghilang, ia tetap setia dengan rasa cintanya, tetapi sayang ia tidak berani menghadapi dan mengetuk pintu hati Jaanu, yang sebenarnya masih terbuka semenjak kepergiannya.
Keduanya membawa rasa sakit itu, cinta yang tidak pernah terwujud. Keduanya sama-sama memiliki kesetiaan, tetapi absurd dan hampa. Bagi Ram kesetiaannya ia wujudkan dengan membawa luka dalam kesendiriannya, tidak bagi Jaanu kesetiaannya harus ia tanggung dengan hidup bersama orang yang tidak ia kenal sebelumnya.
Bukan cinta satu malam
Tujuh belas tahun kemudian mereka dipertemukan kembali di acara reuni sekolah, semuanya berubah kecuali Ram dan Janu, keduanya masih memendam rasa itu, cinta masa lalu yang terabaikan. Ram hidup dengan kesendirian, berpetualang sebagai fotografer dengan membawa luka masa lalu, dan Jaanu walaupun tidak sendiri lagi ia juga masih menyimpan penyesalan akan masa lalunya.
Tidak ada yang berubah pada diri Ram, masih seperti yang dulu, dingin dan kaku. Tidak ada kegembiraan saat pertemuannya kembali dengan Jaanu. Penonton tidak akan mendapatkan momen itu, pelukan kerinduan atau sekadar cipika -cipiki. Tatapan sendu dari kesedihan dan pengharapan Jaanu akan mendominasi perjumpaan mereka.
Konsistensi karakter Ram yang dingin seperti menjadi anti klimaks dari film ini, pengalaman Panjang keliling ke berbgai negara dan berjumpa dengan banyak orang tidak merubah sedikit pun sikap dia terhadap perempuan, sekali pun yang ada dihadapannya seorang yang paling ia diicintai. Jangan berharap Ram akan bermain api memanfaatkan momen pertemuannya, sekalipun perasaan keduanya memberikan peluang itu.