Dalam kajian filosofi,banyak digagas bahwa kehidupan manusia adakah sebuah pengembaraan,Pengembaraan dalam blantika kehidupan. Pengembaraan yang berupa sebuah perjalanan.Perjalanan dalam menapaki umur dunia.Dalam ungkapan yang berbeda,dapatlah disebut bahwa kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan musafir.Sebagai musafir,yang melakukan perjalanan menapaki umur dunia dengan aneka ragam fenomena yang dihadapi,manusia tentu dapat merasakan kekeringan.Juga mengalami kehausan.Bukan saja haus dalam artian fisik,yang memang merupakan sebuah proses faal,namun juga kehausan makna dan gagasan serta nuansa bathiniahnya. Di sisi lain,alam sebagai karunia Sang Ilahi menyediakan bermacam manfaat.Tentu diandaikan manusia dapat memanfaatkan semua yang ada di alam untuk penyelesaian "misi" musafirnya.Salah satu karunia Sang Ilahi yang berupa kekayaan alam,dan berperan besar bagi suksesnya misa peziarahan manusia di dunia adalah AIR. Secara fisiologis,kajian tentang faal tubuh manusia,air memiliki peran yang luar biasa.Air menempati porsi bagian yang besar dalam tubuh manusia.Sistem faal tubuh,termasuk darah,takkan berjalan jika tak ada air.Aktifitas kehidupan pun mutlak memerlukan air.Daro mulai memasak,mandi dan buang hajat sampai kenyamanan mobil kita.Santapan rohani pun senantiasa mengikutsertakan air,Dalam ranah rohani,air adalah lambang dan perlambang pewahyuan sabda Sang Ilahi.Ritus Paskah Gereja Katolik dipenuhi simbolisme air sebagai media pewahnyuan,Juga bagaimana kebesaran Tuhan dinyatakan dalam AIR ZAM ZAM.Ritus dan air sebagai lambang bahkan lebih tua dari keberadaqan manusia itu sendiri.Kisah penciptaan dalam buku suci keagamaan banyak menorehkan kesaksian bahwa air terlebih dahulu ada di bumi. Itulah air.Zat,materi fisik yang memiliki dimensi dan semburat makna dan nuansa yang sangat kaya.Tidak mengherankan jika kemudian ranah musik pun melakukan upaya estetis terhadap air.Air dalam ranah seni.Ranah seni musik yang adalah seni tentang bunyi.Dengan mengambil lingkup semesta pembicaraan tentang tatanan sosial sekarang ini.Tak ada ruginya jika kita mulai mencari secercah cahaya tentang "yang hakiki".Untuk mendapatkan sedikit semburat pencerahan. Tentu saja muara akhirnya adalah penyadaran kita sebagai ciptaan Sang Ilahi dalam tatanan dan kepatutan untuk senantiasa bersujud padaNya. Read more: http://imajiner07.blogspot.com/2013/08/oase-bathin-by-michael-gunadi-widjaja.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H